Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Guna penataan pedagang kaki lima (PKL) yang lebih baik serta tidak berjualan di fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos), Komisi II DPRD Kota Balikpapan mendukung dilakukannya penertiban PKL pada kawasan Pasar Pandansari, Kecamatan Balikpapan Barat oleh aparat gabungan dari Satpol PP Balikpapan bersama TNI Polri dan instansi terkait lainnya.
Apalagi tujuan dilaksanakannya penertiban itu juga sebagai wujud penegakan Peraturan Daerah (Perda) Kota Balikpapan tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum.
Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan Taufik Qulrahman mengatakan, penertiban PKL di kawasan Pasar Pandansari ini dilaksanakan sebagai upaya penataan kawasan agar lebih tertib, lancar dan nyaman, khususnya bagi warga yang melintas di kawasan ini.
“Penertiban PKL ini dilakukan untuk menata kawasan Pasar Pandansari ini agar tidak terlihat kumuh. Apalagi, para pedagang berjualan di atas fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos), yang notabene sangat menggangu arus lintas dan kenyamanan masyarakat yang melintas,” kata Taufik Qulrahman ditemui wartawan di sela-sela kegiatan.
Menurut Taufik, sapaan akrabnya, yang dikhawatirkan ketika hujan dan banjir di kawasan tersebut, bagaimana caranya membersihkan drainase karena banyaknya PKL yang menempati atau berjualan di fasum dan fasos yang ada.
“Kita ingin yang terbaik. Tidak ada yang istilahnya mengganggu piring nasi, tidak ada,” ujar Taufik.
Selanjutnya, terang politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Balikpapan ini, para PKL tersebut didata, apakah para PKL tersebut adalah benar-benar orang Balikpapan atau kah pendatang, yang begitu datang mereka menyewa. Kemudian, ada temannya duduk disamping, lalu buka meja, lama kelamaan jadi PKL disitu.
“Coba pedagang yang lama-lama, coba lihat. Dari Pasar Kampung Baru, Pasar Lama dipindahkan ke sini, karena saya saksi mata. Saya lahir di sini. Makanya saya tidak akan pernah merubah dari Komisi II, karena saya ingin yang terbaik. Kita membela pedagang, karena saya lahir dari anak pedagang,” tandas Taufik Sang Putra Kilat ini.
Bagaimana pasar mau nyaman, kalau kondisi kawasannya kumuh. Makanya diperbaiki, PKL ditertibkan dan ditata agar Pasar Pandansari ini sudah siap menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Ini nanti pintu gerbangnya paling cantik ini. Kalau ini nyaman, bersih, rapi, apa bilangnya, wuih rapi. Makanya saya gak nyambung di otak saya kalau Balikpapan mendapatkan Adipura. Kenapa, yang mana sih yang dikontrol,” tukasnya.
Tidak hanya mendukung kegiatan penertiban atau pembongkaran lapak PKL di luar Pasar Pandansari ini, ujar Taufik, dirinya justru yang menjadi promotornya hingga kegiatan ini dapat dilaksanakan guna dilakukan penataan kawasan agar PKL bisa berjualan di tempat yang semestinya dan bukan di fasum dan fasos.
“Kita sudah berulang kali menertibkan, tapi para PKL tetap kembali berjualan. Sempat 1-2 bulan bersih dan nyaman, namun para pedagang datang ke Satpol PP Balikpapan minta toleransi berjualan, namun toleransi waktu berjualan dilanggar dan kambuh lagi hingga waktu berjualannya 24 jam. Makanya kita tertibkan hari ini. Kita tata agar kawasan Pasar Pandansari ini bersih, tertib dan nyaman untuk dikunjungi,” pungkasnya.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment