by

Peringati Hardiknas, 4 Rencana Aksi Dilakukan Disdikbud Balikpapan

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) menjadi momentum tersendiri bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pada momentum Hardiknas tahun ini, Disdikbud Kota Balikpapan telah memiliki 4 rencana aksi yang akan dilakukan, sejak Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik, dilantik.

“Dunia pendidikan kan sudah saya bilang, ada 4 rencana aksi yang kita lakukan. Sejak saya dilantik menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, yang pertama rencana aksi yaitu penyiapan sarana prasarana sekolah,” kata Irfan Taufik, Kepala Disdikbud Balikpapan ditemui wartawan, Kamis (02/05/2024).

Menurutnya, sejak Rahmad Mas’ud menjabat Wali Kota Balikpapan, pihaknya sudah membangun 4 sarana prasarana sekolah, yakni SMP Negeri 25, SD dan SMP terpadu. Kemudian di tahun 2024 akan dibangun lagi SMP Negeri di Balikpapan Tengah dan Balikpapan Timur. Itu dari sisi persiapan sarana prasarana pendidikan di Balikpapan.

“Rencana aksi kedua, adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM), baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Sekarang PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) kita di sekolah-sekolah sudah ada sekitar 1.700 untuk mengganti guru-guru kita yang pensiun dan seterusnya yang sampai dengan hari ini kita tidak pernah menerima lagi guru-guru ASN. PPPK masuk, Alhamdulillah dari sisi SDM kita bertambah,” ungkap Irfan Taufik.

Kemudian, lanjut Irfan Taufik, dari peningkatan sisi kualitasnya. Disdikbud Kota Balikpapan melakukan peningkatan kapasitas melalui diklat-diklat (pendidikan dan pelatihan, red). Sisi yang ketiga adalah sentuhan informasi teknologi dan komunikasi dalam sistem pembelajaran.

“Saya kira teman-teman sudah lihat tadi apa yang kita pamerkan, mulai dari TK, SD dan SMP, semua sudah terkoneksi dengan teknologi informasi dan komunikasi. Dan sistem pembelajarannya mempermudah guru-guru kita mengajar, mempermudah anak-anak kita untuk menerima pembelajaran ini,” ungkapnya.

Yang keempat, ujar mantan Sekwan DPRD Balikpapan ini, adalah kolaborasi dan sinergi. Disdikbud Kota Balikpapan berkolaborasi dengan berbagai platform, mengingat seluruh alat-alat yang digunakan untuk pembelajaran berbasis teknologi itu tentunya juga melibatkan pihak platform.

“Kita juga berkolaborasi dengan platform. Kalau tidak ada platformnya atau tidak ada kerja sama dengan platform tidak ada gunanya. Sekarang kita bekerja sama dengan google, yakni KSRG. KSRG itu adalah sekolah rujukan google,” tukas Irfan.

Dia menambahkan, ada lagi platform kelas pintar. Kelas pintar itu menghubungkan 4 komponen dalam pendidikan. Pertama sekolah, siswa, orang tua, dan guru. Jadi sekarang anak-anak pembelajarannya bisa dimonitor oleh orangtuanya melalui ID yang dimiliki anak-anaknya sampai mana pembelajaran Bahasa Indonesianya, Bahasa Inggrisnya dan seterusnya

“Nah itu yang sudah kita lakukan sampai dengan hari ini, dan kita akan terus kembangkan untuk bisa memenuhi seluruh sekolah. Jadi satu ke room boks satu sekolah, satu papan interaktif satu ruangan. Kemudian guru-gurunya kita tingkatkan sumber daya manusianya melalui pelatihan-pelatihan,” ucapnya.

Untuk persentase pemanfaatannya, Irfan Taufik menyebut saat ini baru sekitar 30 sampai 40 persen yang terakomodir. Jadi masih cukup banyak yang harus disiapkan dari tahun ke tahun untuk mendukung itu.

“Kan sekarang dilarang ada sekolah yang spesial atau sekolah unggulan. Disebut sekolah unggulan, sekarang tidak boleh lagi. Jadi, hampir semua rata kami bagikan ke sekolah-sekolah, satu sekolah dapat 10, ya sepuluh dulu. Terus berkembang nanti,” tutupnya.

Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed