by

Peringati Hardiknas, Pemkot Balikpapan Serahkan Penghargaan hingga Bantuan Dana Hibah

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) juga digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, di halaman Kantor Wali Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (02/05/2024).

Peringatan Hardiknas yang ditandai dengan upacara menaikkan bendera merah putih ini dipimpin Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkot Balikpapan, Zulkifli mewakili Wali Kota Balikpapan yang berhalangan hadir karena mengikuti Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) penyusunan Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2024-2045 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) tahun 2025 di Samarinda.

Dalam kegiatan ini, juga dilaksanakan penyerahan piagam penghargaan dari Presiden Republik Indonesia berupa Satyalancana Karya Satya kepada guru di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan serta penyerahan bantuan dana hibah kepada lembaga keagamaan dan rumah ibadah. Besaran bantuan dana hibah mulai Rp 35 juta hingga Rp 100 juta.

Di kesempatan ini, Zulkifli membacakan amanat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem A Makarim.

“Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia. Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar,” kata Zulkifli.

Menurut Zulkifli, bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, pihaknya sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan.

“Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan. Kemudian, ketika langkah kita mulai serempak, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi. Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis,” tukasnya.

Pada saat yang sama, lanjut Zulkifli membacakan amanat Mendikbudristek, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong royong, pihaknya berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat.

“Ombak kencang dan karang tinggi sudah kita lewati bersama. Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya,” kata Zulkifli.

Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed