by

Pertamina EP Bunyu Field Kembangkan Inovasi Akar Pakis

Kabargupas.com, BUNYU – PT Pertamina EP (PEP) Bunyu Field berhasil mengembangkan inovasi akar pakis dalam produk Good Fern, yaitu media tanam berbahan dasar akar pakis untuk pertanian hidroponik dan organik, melalui Program Mantap Betul (Media Tanam Akar Pakis Untuk Bunyu Pertanian Unggul), sebuah program CSR unggulan yang dilaksanakan oleh PEP Bunyu Field.

Senior Manager Bunyu Field Andry Sehang menerangkan, pemanfaatan akar pakis untuk media tanam merupakan hasil karya penelitian yang dilakukan oleh warga asli Bunyu yang kemudian didukung pengembangannya oleh PEP Bunyu Field melalui program CSR dengan menyediakan lahan untuk hidroponik dan memberikan pelatihan kepada masyarakat di Pulau Bunyu, Kalimantan Utara (Kaltara).

“Kami terus mendukung program Pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan di Pulau Bunyu melalui Program CSR Butani atau Bunyu Ketahanan Pangan Mandiri yang mengintegrasikan program-program CSR PEP Bunyu Field, yaitu Program Mantap Betul, Program Kentungan Pak Abo, Program Bank Sampah Manise, Kelompok Usaha Bersama (KUB) Wanita Usaha Mandiri, dan Program Kampung Herbal,” jelas Andry melalui siaran resminya yang diterima media ini, Jumat (17/11/2023).

Menurutnya, pilihan perusahaan untuk mengembangkan inovasi akar pakis didasarkan pertimbangan bahwa tanaman pakis merupakan potensi lokal sebagai tanaman endemik yang banyak tersebar di daerah Kaltara, sehingga banyak tersedia bahan baku untuk menunjang program ini.

“Selain itu, akar pakis merupakan alternatif media tanam hidroponik dan organik yang tepat, serta memiliki unsur hara yang tinggi sehingga dapat mengurangi kebutuhan lahan pertanian dan air dibandingkan pertanian konvensional mengingat kondisi alam di wilayah ini,” ungkap Andry.

Andry menambahkan, secara ekonomi penghematan penggunaan air pada pertanian konvensional hingga Rp 525 ribu untuk setiap satu kali masa tanam dan penghematan pupuk hingga 5 juta rupiah.

Inovasi akar pakis ini sudah mendapat sertifikat paten sederhana, serta telah menoreh prestasi antara lain menajdi Juara Satu untuk Teknologi Tepat Guna (TTG) dari Pemerintah Provinsi Kaltara pada tahun 2022 dan Juara Ketiga tingkat nasional di 2023 dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Sebelum dikembangkan pertanian hidroponik dan organik, menurut Andry, awalnya masyarakat Bunyu kurang tertarik dengan pertaninan.

“Program Mantap Betul telah berhasil meningkatkan pengetahuan tentang pertanian dan mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat sehingga dapat terbentuk 3 kelompok yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanah, KWT Msakada dan Karang Taruna Karya Muda yang kemudian melahirkan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mekar Jaya,” ujar Andry.

Salah satu lokal hero pada program ini, Munsih, kini turut aktif membagikan pengetahuan pertanian hidroponik ke seluruh anggota kelompok.

“Awalnya kita hanya menanam bawang merah, namun dengan menggunakan akar pakis ternyata kami berhasil menanam tanaman lain juga seperti kol dan melon,” jelasnya.

Sementara itu, Manager Communication Relations & CID PHI Dony Indrawan menjelaskan komitmen perusahaan untuk menjalankan program CSR yang inovatif dan mampu menciptakan nilai yang dinikmati bersama (creating shared value) serta mendukung mitigasi perubahan iklim dan penurunan emisi.

”Di Program Mantap Betul, pengelolaan akar pakis seberat 54,24 kg per tahun melalui inovasi Good Fern mampu menghasilkan pengurangan emisi karbon sebesar 0,951 ton CO2eq dari pembakaran akar pakis yang sebelumnya dilakukan masyarakat. Serta dapat menghemat konsumsi air sebanyak 8.250 liter dan 400 kg pupuk setiap satu kali masa tanam,” papar Dony.

Menurutnya, pengelolaan akar pakis dalam program CSR ini menjadi solusi atas isu pemanfaatan lahan pertanian, keterbatasan sumber kegiatan produktif masyarakat, dan emisi karbon dari pembakaran akar pakis.

”Dengan program ini kami optimis bahwa lingkungan terjaga, masyarakat memperoleh sumber pendapatan, dan program pemerintah untuk ketahanan pangan dapat didukung dengan baik,” pungkasnya.

Penulis: Wahyu Sugiarto
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed