Kabargupas.com, SAMARINDA – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berpartisipasi sebagai salah satu narasumber dalam Forum “Berbagi Pengalaman Rehabilitasi Mangrove di Kalimantan Timur” yang dihelat oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda pada 8 Oktober 2025.
Partisipasi tersebut merupakan wujud pengakuan pemerintah daerah atas kontribusi dan keberhasilan PHM dalam pengelolaan lingkungan berbasis kolaborasi terkait program penanaman dan rehabilitasi mangrove di wilayah pesisir Delta Mahakam, Kalimantan Timur.
Forum “Berbagi Pengalaman Rehabilitasi Mangrove di Kalimantan Timur” bertujuan untuk mendukung rencana aksi Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Kalimantan Timur dan memperkuat integrasi program berbasis ekosistem pesisir dalam kebijakan sektoral dan spasial daerah.
Kegiatan dihadiri oleh perwakilan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, serta unsur akademisi dan komunitas lingkungan.
Dalam forum tersebut, PHM berbagi pengalaman dan praktik terbaik (best practice) bertajuk “Upaya dan Tantangan Perlindungan dan Rehabilitasi Mangrove”.
Program ini menyoroti pendekatan komprehensif yang dilakukan oleh PHM dalam menjaga kelestarian ekosistem mangrove melalui sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dan pemberdayaan masyarakat pesisir, khususnya di wilayah Delta Mahakam.
Head of Communication Relations & CID PHM, Achmad Krisna Hadiyanto, mengatakan bahwa program penanaman dan rehabilitasi mangrove ini merupakan bentuk nyata komitmen Perusahaan dalam mengimplementasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan dukungan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“PHM berkomitmen untuk terus menghadirkan kontribusi yang berdampak positif dan nyata terhadap pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Hal ini sejalan dengan keinginan Perusahaan untuk tumbuh berkelanjutan bersama lingkungan dan masyarakat,” ujar Achmad, Jumat (24/10/2025).
Program penanaman dan rehabilitasi mangrove turut mendukung pencapaian SDGs, khususnya Tujuan ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim), Tujuan ke-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta Tujuan ke-15 (Menjaga Ekosistem Daratan).
Achmad menambahkan, selama kurun waktu 2023-2024, PHM berhasil menanam lebih dari 600 ribu pohon seperti mangrove, pohon endemik Kalimantan, termasuk pohon buah-buahan di sekitar wilayah operasi PHM.
“Program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan atau TJSL Perusahaan di bidang lingkungan telah berhasil mendukung program pemerintah dalam melestarikan lingkungan di sekitar wilayah operasi,” jelasnya.
“Hal ini tentunya tidak lepas dari kolaborasi yang sangat baik dengan berbagai pihak, termasuk dengan Pemerintah Daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan BUMDes. Mulai dari perencanaan program hingga pelaksanaanny,” pungkas Achmad.
Poniran | Ist











Comment