Kabargupas.com, BALIKPAPAN – PLN memastikan kesiapan untuk bergerak aktif memberikan dukungan dalam masa pra konstruksi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Kesiapan ini ditunjukkan melalui gelaran acara Pencanangan Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan IKN di Titik Nol Nusantara, Jumat (03/06/2022).
Dikomandoi oleh Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan, Adi Lumakso, acara ini menunjukkan bukti kesiapan PLN untuk hadir melistriki cikal bakal IKN, mulai dari masa pra konstruksi hingga terselesaikannya proyek IKN.
“Kami siap melaksanakan tugas negara untuk melistriki IKN, meskipun lokasi Titik Nol masih jauh dari mana-mana tapi kami telah buktikan bahwa listrik PLN sudah masuk disini dan kami akan mengawal hingga selesainya ekosistem Ibu Kota baru di masa yang akan datang,” kata Adi.
Pencanangan pembangunan infrastruktur kelistrikan di Titin Nol IKN juga ditandai dengan beroperasinya Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) perdana di kawasan IKN. Keberadaan SPLU ini diharapkan dapat membantu aparat pemerintahan hingga masyarakat untuk mendapatkan listrik PLN yang berkualitas saat berkunjung atau membuat event di Titik Nol IKN.
Pada tahap prakonstruksi IKN, PLN bakal membangun dua gardu induk (GI) mobile di Gersik yang terletak di sekitar Titik Nol dengan kapasitas masing-masing 30 Mega Volt Ampere (MVA). GI mobile tersebut akan terhubung di jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Kariangau – Petung, ditargetkan rampung pada bulan Agustus dan Desember 2022.
“Untuk jangka pendek, dua buah GI yang akan kami bangun di sekitar wilayah Gersik menggunakan peralatan trafo mobile yang kami relokasi dari Pulau Jawa,” lanjut Adi.
Sementara itu, skenario grand desain dalam melistriki IKN, kata Adi, akan mengusung tema Green, Smart and Beautiful. Dimana ke depannya listrik IKN akan diwujudkan melalui sumber energi baru terbarukan sehingga menciptakan ekosistem perkotaan baru yang ramah lingkungan.
Ke depannya, kebutuhan listrik IKN akan dipasok dari sistem interkoneksi Kalimantan yang saat ini menghubungkan Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Kebutuhan listrik di sistem interkoneksi Kalimantan mencapai 1.305 megawatt (MW) dengan daya mampu mesin pembangkit sebesar 1.729 MW sehingga terdapat cadangan daya sebesar 424 MW.
Kesiapan pasokan listrik adalah motor penggerak roda ekonomi, khususnya di IKN yang merupakan magnet pertumbuhan ekonomi, dimana kedepannya industri dan sentra ekonomi akan menjamur.
Untuk itu, Adi memastikan pihaknya akan menyelesaikan pembangunan infrastruktur kelistrikan dengan mutu dan kualitas terbaik demi mewujudkan Indonesia yang maju, tangguh, dan berkelanjutan
“Semoga dengan hadirnya PLN di IKN akan menjadi pendongkrak pusat gravitasi ekonomi sekaligus episentrum pertumbuhan yang baru di Kalimantan Timur,” pungkas Adi.
Penulis: Ipon
Sumber: Humas PLN UIW Kaltimra
Comment