Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Keberhasilan jajaran Kepolisian Resor Kota (Polresta) Balikpapan dalam mengungkap adanya keberadaan dugaan komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) di Kota Minyak mendapat apresiasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan, Kalimantan Timur.
Ketua Umum MUI Balikpapan, Habib Mahdar Abu Bakar Al Qadri menyampaikan rasa salutnya atas keberhasilan yang dicapai Polresta Balikpapan dalam mengungkap adanya keberadaan komunitas LGBT di Balikpapan.
Menurutnya, keberadaan Komunitas LGBT ini tentunya sangat berbahaya dan sangat meresahkan masyarakat, utamanya warga Balikpapan.
“Saya sangat salut dan memberikan apresiasi kepada Polresta Balikpapan yang telah berhasil mengungkap dugaan adanya keberadaan komunitas LGBT di Balikpapan,” kata kata Habib Mahdar, saat memberikan tanggapan hasil pengungkapan keberadaan komunitas LGBT kepada wartawan di Mako Polresta Balikpapan, Jum’at (25/07/2025).
Menurut Habib Mahdar, keberadaan komunitas LGBT ini tentunya sangat meresahkan masyarakat, dan berharap permasalahan ini dapat segera ditangani.
Lebih lanjut, kata Habib Mahdar, pihaknya juga mengakui bahwa informasi tentang permasalahan ini sudah beberapa kali didengar, namun MUI Balikpapan tidak bisa mengambil tindakan berupa penangkapan terhadap oknum-oknum komunitas LGBT ini karena memang bukan ranahnya.
“Memang beberapa kali kami sudah mendengar masalah-masalah ini, namun kami tidak berhak untuk menangkap,” ujar Habib Mahdar.
“MUI Balikpapan hanya bisa memberikan informasi kepada Polresta Balikpapan agar komunitas LGBT ini dapat segera ditangani,” imbuhnya.
Terhadap pengungkapan keberadaan komunitas LGBT ini, lanjut Habib Mahdar, MUI Balikpapan mengingatkan kepada seluruh orang tua untuk melakukan pengawasan kepada anak-anaknya agar tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan.
“Keberadaan komunitas LGBT di Kota Balikpapan ini sangat berbahaya bagi kita semua dan untuk generasi selanjutnya. Karena laki-laki itu sudah ditentukan dan perempuan juga sudah ditentukan,” katanya.
Menurut Habib Mahdar, di dalam Alquran disebutkan bahwa laki-laki adalah pemimpin atas perempuan. Tapi ini kebalikannya, laki-laki pemimpin atas laki-laki.
“Nah ini yang sangat berbahaya. Kalau kita biarkan terus, ini akan merusak nama baik kita terutama untuk Kota Balikpapan yang kondusif aman damai,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Polresta Balikpapan Polresta Balikpapan berhasil mengungkap dugaan keberadaan komunitas LGBT.
Selain mengungkap keberadaan LGBT di Balikpapan, polisi juga mengungkap kasus dugaan penyebaran konten pornografi sesama jenis yang dilakukan melalui aplikasi media sosial Telegram.
Satu orang berinisial SD (22), yang merupakan admin dari dua grup media sosial Telegram tersebut, telah ditetapkan sebagai tersangka.
Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Anton Firmanto mengatakan, kasus ini berawal dari laporan masyarakat dan viralnya informasi di media sosial (medsos) terkait keberadaan komunitas LGBT di Balikpapan.
“Menindaklanjuti hal tersebut, saya memerintahkan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim), khususnya Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter), untuk melakukan penyelidikan, pada 7 Juli 2025,” kata Anton.
Hasil penyelidikan pada 9 Juli 2025, jelas Anton, pihaknya berhasil mengungkap bahwa tersangka SD mengelola dua grup Telegram bertema penyuka sesama jenis pria (gay), yang berisi konten pornografi.
“Dua akun tersebut diketahui bernama deadprefasi+18 dan local only. Salah satu grup memiliki sekitar 20 anggota, sedangkan yang lainnya mencapai 54 anggota aktif,” ungkapnya.
Poniran | Nur
Comment