Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Rapat paripurna kembali digelar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan di ruang rapat paripurna Kantor DPRD Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (19/06/2023).
Rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Subari dan dihadiri oleh Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud ini mengagendakan sejumlah rapat diantaranya yang pertama rapat paripurna Pemandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Kota Balikpapan terhadap Nota Penjelasan Wali Kota atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Balikpapan tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022.
Kedua, rapat paripurna yang agenda Pemandangan Umam Fraksi-fraksi DPRD Kota Balikpapan terhadap Nota Penjelasan Wali Kota atas Raperda Kota Balikpapan tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 1 Tahun 2011 tentang Ketenagakerjaan dan Pencabutan atas Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 5 Tahun 2012 tentang Administrasi Kependudukan.
Hadir mendampingi Subari dalam rapat paripurna ini adalah Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II DPRD Balikpapan, Budiono dan Sabaruddin Panrecalle, sekitar 35 anggota DPRD Balikpapan, para pejabat Pemkot Balikpapan serta tamu undangan lainnya.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan Subari mengatakan, ada beberapa hal yang disampaikan oleh masing-masing fraksi. Bahkan, penekanannya masih sama. Yang pertama terkait dengan pertanggungjawaban Wali Kota tentang APBD Kota Balikpapan tahun 2022.
“Yang menjadi sorotan tetap masalah banjir, penanganan DAS Ampal, menjadi penting karena sampai sekarang belum clear. Itu yang menjadi sorotan,” kata Subari.
Kedua, dia menambahkan, yang menjadi sorotan adalah pendidikan, khususnya terkait dengan prasarana dan sarana sekolah yang belum berimbang. Kemudian, penanganan tenaga kerja lokal juga jadi perhatian anggota DPRD Balikpapan.
“Ini yang menjadi sorotan. Makanya Perda tentang Tenaga Kerja ini coba kita revisi untuk mengakomodir tenaga kerja lokal, minimal 75-85 persen bisa terakomodir,” ungkapnya.
Intinya, lanjut Subari, semangatnya sama yakni untuk menguatkan warga Balikpapan, khususnya para pekerja untuk mendapatkan penghidupan yang layak di Kota Balikpapan.
“Kita maunya tenaga kerja lokal, dalam hal ini warga Balikpapan benar-benar bisa terserap di perusahaan-perusahaan yang ada di Balikpapan. Apalagi, proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dibangun oleh Pertamina,” pungkasnya.
Sayang, pelaksanaan rapat paripurna yang digelar secara online ini diwarnai dengan gangguan teknis yang tidak diinginkan yakni saat perwakilan Fraksi Partai Golkar include Hanura, Andi Arif Agung menyampaikan pandangannya.
Suara soundsystem terdengar mencuit hingga menghentikan laporan Andi Arif Agung. Akibat gangguan ini, Subari langsung meminta panitia untuk mengoff-kan saluran onlinenya.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment