Kabargupas com, BALIKPAPAN – Nomor urut 2 yang diperoleh pasangan calon (paslon) Rendy Susiswo Ismail dan Eddy Sunardi Darmawan saat pengundian dan penetapan nomor urut paslon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan mendapat dukungan dari partai pengusung, yakni DPC PDI Perjuangan Balikpapan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Balikpapan, Budiono mengatakan, nomor urut 2 itu maknanya kalau disampaikan oleh paslon, Rendy Susiswo Ismail dan Eddy Sunardi Darmawan, itu victory.
“Kalau disampaikan oleh paslon, Bung Rendy, nomor urut 2 itu bentuk perlawanan. Bentuk perlawanan oleh dinasti di luar negeri yang akhirnya masyarakat dimenangkan,” kata Budiono.
Tentunya, tambah Budiono, pihaknya dari seluruh struktural partai PDI Perjuangan bersatu padu, tegak lurus memenangkan paslon Rendy-Eddy, yakni untuk memenangkan dan dilantik. Karena, ujar Budiono, PDI Perjuangan pernah menang tapi tidak dilantik.
“Itu jadi catatan kita. Kemenangan ini bukan untuk kemenangan paslon, tapi untuk masyarakat Kota Balikpapan agar lebih baik lagi,” tandasnya.
Terkait permasalahan kota, lanjut Budiono, semua sudah tahu. Menurutnya, Balikpapan ini katanya kota minyak, namun bagaimana dengan antrian minyak, maupun antrian gas LPG.
“Belum lagi kita ini musim hujan, musim kemarau, semua kendala. Baik itu banjir, baik itu air PDAM. Itu yang menjadi kendala. Ke depan, kita mempunyai gagasan, misi, untuk lebih baik lagi, kita punya. Bisa mengatasi itu,” tandas Budiono.
Sementara itu, calon Wali Kota Balikpapan, Rendy Susiswo Ismail mengatakan, nomor urut 2 yang didapat saat pengundian ini adalah isyarat dari Allah SWT, bahwa paslon Rendy-Eddy bisa menang pada Pilkada Kota Balikpapan 27 November 2024 mendatang.
“Isyarat dari Allah SWT. Insyaallah, nomor urut 2 ini bermakna bahwa ini sudah kehendak Allah SWT. Optimistis lah. Ini rakyat. Semua tim terkonsolidasi, tim pemenangan juga sudah bergerak,” ujar Rendy
“Yang sungguh saya sangat terharu, sekaligus membanggakan, itu gerakan relawan yang dikoordinir oleh teman-teman, banyak sahabat-sahabat,” tutupnya.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment