Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Pelayanan PDAM Kota Balikpapan tampaknya masih dikeluhkan konsumen. Sejumlah warga menilai respons pada keluhan layanan, khususnya distribusi air bersih ke masyarakat dinilai tidak maksimal, terlebih saat jadwal distribusi air bersih tidak sesuai harapan yakni mengalir sehari, matinya (tidak mengalir, red) selama 10 hari.
Keluhan tentang pelayanan PDAM yang sekarang berubah nama menjadi Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) ini disampaikan warga pada Reses Masa Sidang I Tahun 2024 anggota DPRD Balikpapan dari fraksi PDI Perjuangan, Haris di kediaman orangtuanya di Balikpapan Permai (BP), Senin (04/03/2024) malam tadi.
“Terkait persoalan air bersih, kami mengeluhkan layanan PDAM terhadap distribusi air bersih yang kadang mati atau tidak mengalir selama 10 dan hanya mengalir 1 hari. Itu pun hanya beberapa jam saja,” kata Gunadi, Ketua RT 22 Kelurahan Damai, Balikpapan Kota.
Apalagi, tambah Gunadi, kebutuhan air bersih bagi warga jelang bulan Ramadan sangat tinggi, seperti untuk kebutuhan memasak, mencuci, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya.
“Kami berharap selama bulan puasa nanti, kebutuhan air bersih ke masyarakat, khususnya ke warga di RT 22 Kelurahan Damai, Balikpapan Kota bisa terpenuhi,” harap Gunadi.
Anggota DPRD Balikpapan Haris mengatakan, pelayanan PDAM ini memang menjadi sorotan masyarakat, khususnya warga Balikpapan, mengingat kebutuhan air sangat diperlukan.
“Tadi sudah dijelaskan oleh bagian Humas PDAM bahwa kita ini terkendala dengan bahan baku air, yang mana dia sudah akan melakukan penanganan dengan jangka pendek dan jangka panjang,” kata Haris.
Di DPRD Balikpapan, menurut Haris, sudah disampaikan bahwa jangka pendek penanganan air bersih oleh PDAM ini adalah membuat sumur dalam.
Jangka panjangnya, Kota Balikpapan akan bekerja sama dengan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Kartanegara dan Samarinda untuk memanfaatkan Sungai Mahakam. Hanya saya untuk membawa air untuk bahan baku PDAM dari Sungai Mahakam ke Balikpapan membutuhkan pipa yang cukup panjang.
“Memang sudah banyak langkah-langkah yang dipikirkan oleh PDAM. Nah yang tadi disampaikan di bulan Ramadan ini, PDAM juga akan memberlakukan distribusi air bersih ke warga dengan cara bergilir, karena memang air di Waduk Manggar Kilometer 12 kondisi levelnya belum mencapai target 10 meter, yakni baru 6 meter, yang tentunya berdampak terhadap distribusi air kepada warga,” jelas Haris.
Untuk melayani warga saat bulan Ramadan, ujar Haris, PDAM juga akan mengambil langkah-langkah antisipatif dengan penambahan mobil tangki bekerja sama dengan swasta. Tak hanya itu, PDAM juga akan bekerja sama dengan warga yang memiliki mobil tandon pengangkut air guna melayani warga yang belum mendapatkan air bersih dengan menjual air kepada warga lebih murah yakni Rp 20 -25 ribu pertandon isi 1.200 liter.
“Harapan kami, ya semoga permasalahan air bersih di bulan Ramadan ini bisa tertangani. Saran saya kepada warga, adalah ketika menggunakan air jangan terlalu boros dan bisa memaksimalkan air yang ada,” tukasnya.
Sementara itu, Supervisor Costumer Service PTMB, Suryo Hadi Prabowo menjelaskan, untuk situasi yang pasti saat ini di PDAM atau PTMB adalah kondisi air waduk untuk produksi yang diolah masih 87,5 persen tiga hari, 50 persen 1 hari.
“Jadi, karena melihat level waduk belum mencapai di standar level 10 meter. Dan itu pun atas dasar dari instruksi BWS, kami harus mengikuti arahan tersebut demi mempertahankan kuantitas yang ada di Waduk Manggar,” kata Suryo.
Untuk mengcover Ramadan, tambah Suryo, adalah ada rencana penambahan 2 truk tangki, total ada 10 tangki yang akan mengcover Balikpapan. Dan ada program usulan di Sub Costumer Service berupa kerja sama dengan mobil tandon pikup swasta.
“Harapannya, bisa menjual air lebih hemat untuk yang tandonan. Karena kita lihat pasarannya adalah Rp 100 ribu (tandon 1.200 liter, red), bisa kita jual antara Rp 20-25 ribu ke masyarakat. Artinya lebih hemat, dengan tujuan Ramadan ini masyarakat bisa tetap fokus beribadah. Walaupun air tidak maksimal mengalir tapi ada dibackup dengan air tandonan swasta,” tutupnya.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment