by

Reses Sri Hana, Warga Usulkan Pembangunan SMP di Klandasan Ilir

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan dari fraksi Partai Demokrat, Sri Hana menggelar Reses Masa Sidang I Tahun 2022 di RT 26 Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Klandasan Ilir, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (28/03/2022) malam.

Reses yang dilaksanakan dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat ini adalah reses kedua, yang digelar dalam sehari. Sebelumnya, reses juga sudah dilakukan Wakil Rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Balikpapan Kota ini di Jalan VNW Kompleks PU RT 19 Kelurahan Prapatan, Balikpapan Kota, pukul 16.00 WITA.

Hadir dalam kegiatan ini, Lurah Klandasan Ilir Andi Arief Hidayatullah, Ketua LKM Klandasan Ilir Maming, puluhan Ketua RT se-Klandasan Ilir serta lainnya. Dalam reses ini, sejumlah aspirasi berupa usulan hingga keluhan disampaikan warga. Usulan yang paling mendesak adalah pembangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri, Kantor Kelurahan Klandasan Ilir serta lainnya.

Ketua RT 19 Klandasan Ilir Mustamin mengatakan, pihaknya mengeluhkan tidak adanya SMP di wilayah Klandasan Ilir. Satu satunya lokasi yang tepat untuk SMP tersebut ada di eks SMEA Negeri Balikpapan. “Kami mengusulkan pembangunan SMP di eks SMEA itu yang saat ini digunakan oleh sekolah Budi Luhur,” kata Mustamin.

Anggota DPRD Balikpapan Sri Hana menjelaskan, aspirasi masyarakat berupa usulan hingga keluhan akan ditindaklanjuti. Ada sejumlah usulan yang menjadi prioritas dalam kegiatan reses ini, diantaranya tentang usulan pembangunan Kantor Kelurahan Klandasan Ilir dan pembangunan SMP Negeri di Klandasan Ilir, Balikpapan Kota.

“Usulan yang disampaikan warga dalam reses ini akan kami masukkan ke dalam program pembangunan lingkungan, diantaranya Kantor Kelurahan Klandasan Ilir. Kantor kelurahan di sini sempit juga. Kemudian SMP juga tidak ada,” kata Sri Hana ditemui Kabargupas.com usai kegiatan.

Menurut Sri Hana, Kantor Kelurahan dan SMP di wilayah Klandasan Ilir sepertinya susah terealisasi karena tidak adanya lokasi atau lahan untuk pembangunan. Salah satu lokasi yang ideal untuk pembangunan kedua fasilitas itu hanya ada di Jalan Bukit Niaga eks SMEA Negeri Balikpapan.

“Tidak adanya lahan menjadi salah satu kendala dalam pembangunan Kantor Kelurahan dan SMP Negeri di Klandasan Ilir. Satu satunya hanya di bekas sekolah SMEA yang lama. Cuma kita belum bicara sama PU, sama Wali Kota,” jelasnya.

Suasana reses anggota DPRD Balikpapan Sri Hana di RT 26 Klandasan Ilir dihadiri puluhan Ketua RT.

Masyarakat sini (Klandasan Ilir), lanjut Sri Hana, jumlah RT-nya paling banyak, namun tidak punya sekolah (SMP Negeri). Dia, sebelumnya juga sempat mengusulkan lokasi pembangunan sekolah di sekitar Gunung Malang, tapi karena suara mesin PLTD yang cukup nyaring, dikhawatirkan akan mengganggu aktivitas belajar mengajar, jika sekolah tetap dibangun di lokasi tersebut.

“Awalnya kita berpikir kalau sekolah tersebut dibangun di kawasan Gunung Malang, tapi karena mesin PLN suaranya nyaring dikhawatirkan mengganggu aktifitas belajar mengajar. Nah kita usulkan di sini (eks SMEA Negeri Balikpapan) bagaimana, cuma benturan sama Budi Luhur lagi,” ungkap Sri Hana.

Untuk usulan masyarakat tentang pembangunan infrastruktur lingkungan seperti perbaikan jalan rusak, katanya, sejauh ini jalan rusak di wilayah Klandasan Ilir mayoritas sudah terealisasi. Dan rata-rata jalan lingkungan di Klandasan Ilir sudah disemenisasi.

“Mayoritas sudah kita realisasikan ya. Ada beberapa data tentang perbaikan jalan yang diusulkan masyarakat segera akan kita ajukan dan realisasikan pada program pembangunan ke depan,” tandasnya.

Sementara itu, Lurah Klandasan Ilir Andi Arief Hidayatullah menambahkan, pada Musrenbang, Kantor Kelurahan menjadi salah satu usulan yang paling mendesak atau prioritas karena kondisi Kantor Kelurahan yang ada saat ini sudah tidak representatif.

“Itu Kantor Kelurahan Klandasan Ilir sudah kita usulkan pada program pembangunan tahun depan karena sudah menjadi usulan prioritas. Lokasinya ini yang belum ada, sudah kita lobi karena ada beberapa titik yang menjadi tanah Pemkot Balikpapan. Itulah yang coba kita perjuangkan sebagai Kantor Kelurahan dan sekolah,” ujar Andi Arief.

“Untuk lokasi, yang kita jajaki saat ini adalah eks SMEA Negeri Balikpapan. Yang jadi permasalahan saat ini, lokasi tersebut masih ditempati oleh guru-guru dulu itu. Nah jadi ada dua permasalahan, adanya sekolah Budi Luhur, yang kedua ada orang-orang yang tinggal di situ,” tutupnya.

Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed