Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Ribuan sopir angkutan kota (angkot) di Kota Balikpapan menggelar aksi unjuk rasa damai dengan melakukan pemblokiran jalan dan pembakaran ban bekas di depan Kantor Wali Kota dan DPRD Balikpapan Jalan Jenderal Sudirman, Rabu (17/07/2024).
Aksi unjuk rasa ribuan sopir angkot ini dipicu atas beroperasinya 19 Bus Balikpapan City Trans (termasuk bus cadangan, red) oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan kerja bareng Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dalam rangka program pengembangan angkutan perkotaan berbasis jalan dengan skema Buy The Service di Kota Balikpapan.
Meski baru uji coba, beroperasinya Bus Balikpapan City Trans sudah dianggap mematikan pendapatan para sopir angkot. Mengingat pendapatan perhari para sopir angkot mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Sopir angkot Balikpapan, Sukamdi mengatakan, aksi unjuk rasa yang dilakukan para sopir angkot hari ini karena Pemkot Balikpapan telah mengoperasikan Bus Balikpapan City Trans yang menyebabkan berkurangnya, bahkan mematikan penghasilan sopir angkot setiap harinya.
“Mau kami satu Pak. Bus itu jangan beroperasi di sini (Balikpapan, red). Sangat merugikan. Sampean boleh ikut saya kalu mau tahu kondisi sopir angkot sekarang. Setiap 20 meter dikasih koridor, titik penumpang kita tidak ada kesempatan lagi,” kata Sukamdi, ditemui media ini di sela-sela aksi.
Menurut sopir angkot trayek Balikpapan Permai – Kampung Baru ini, sebelum bus beroperasi penghasilan sopir angkot masih terbilang cukup dan dapat menghidupi anak istri di rumah. Meski, angkot saat ini berada di antara himpitan keberadaan taksi online dan ojek online.
“Tetapi, sejak bus dioperasikan oleh Pemkot Balikpapan, pengeluaran operasional angkot sebesar Rp 100 ribu sehari, dipastikan tidak akan kembali untung, justru malah merugi atau uangnya tidak kembali 100. Intinya, bus jangan beroperasi di Balikpapan,” tandas Sukamdi.
Tak hanya Sukamdi, sopir angkot lainnya bernama Suardi yang juga mengaku kecewa dengan beroperasinya Bus Balikpapan City Trans. Pasalnya, akibat beroperasinya belasan bus tersebut menyebabkan penghasilan para sopir angkot mengalami penurunan yang cukup drastis dan dapat mematikan usaha sopir angkot di Balikpapan.
“Kami minta Pemkot Balikpapan dalam hal ini Dinas Perhubungan untuk tidak mengoperasikan Bus Balikpapan City Trans tersebut karena menyebabkan penghasilan sopir angkot berkurang. Bus ini bukan KT, tapi DD. Apakah boleh angkot DD beroperasi di Balikpapan (plat nomor kendaraan asal Sulawesi Selatan, red), jelas tidak boleh kan,” kata Suardi.
“Pokoknya kami minta bus-bus yang sudah beroperasi untuk dihentikan karena mematikan usaha sopir angkot di Balikpapan. Kami minta, segera dihentikan,” ujar Suardi.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment