Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Maraknya rumah roboh milik warga yang berada di atas air di kawasan pesisir di Kota Beriman Balikpapan, mendapat perhatian dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, Kalimantan Timur.
Anggota DPRD Balikpapan, H. Kamaruddin Ibrahim mengatakan, berkaitan dengan maraknya rumah yang berada di pesisir pantai, tepatnya rumah di atas air, pihaknya melihat bangunan-bangunan yang ada di tepi laut, kurang memenuhi standard (keselamatan, red).
Ada beberapa kasus rumah roboh di Balikpapan, ungkap Kamaruddin Ibrahim, meski berbeda kasusnya, tetap harus menjadi perhatian warga, khususnya para pemilik rumah yang berdiri di atas laut.
“Ini kasusnya beda. Kalau untuk yang di Kampung Baru dengan yang di Pantai Manggar dan Klandasan. Bedanya, kalau di sini kan (Pantai Manggar dan Klandasan, red) ini disebabkan oleh angin karena musim selatan sehingga ombaknya besar,” kata Kamaruddin Ibrahim ditemui media ini, Senin (11/09/2023).
Sedangkan di Kampung Baru itu, tambah Kamaruddin, karena memang konstruksinya. Menurut Sekretaris Komisi III DPRD Balikpapan ini, bangunan itu sebenarnya bangunan kayu, yang dijadikan beton sehingga bebannya tidak sesuai.
“Mungkin, dari sisi konstruksinya yakni penyangga-pengangganya itu kurang, menyebabkan jadi roboh. Saya sendiri juga dulu di Kampung Baru tinggal di atas air, cuma bangunan itu kita perkuat dengan memperbanyak suainya,” jelas Kamaruddin yang akrab disapa H. Aco ini.
Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga yang mempunyai rumah di atas air, apalagi rumahnya sudah berumur puluhan tahun, dan tiang penyangga rumah sudah dimakan tiram untuk diperiksa lagi dan diperkuat.
“Bagi warga yang punya rumah di atas air kami imbau untuk memperkuat tiang-tiang penyangga rumah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti rumah roboh serta lainnya,” pungkasnya.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment