Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Sebanyak 18 grup penyanyi jalanan mengikuti Parade Musisi Jalanan Balikpapan yang digelar Kepolisian Sektor (Polsek) Balikpapan Selatan dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-78 di De’Jong Kopi Kampoeng Jalan Manuntung Balikpapan, Rabu (26/06/2024).
Kapolsek Balikpapan Selatan, AKP Abu Sangit mengatakan, dalam rangka Hari Bhayangkara ke-78, Polsek Balikpapan Selatan mencoba mencari inovasi. Jika biasanya peringatan Hari Bhayangkara didahului dengan aneka lomba atau pertandingan, kali ini Polsek Balikpapan Selatan menggandeng para pecinta seni yakni kelompok penyanyi jalanan.
“Kita coba rangkul, kita wadahi. Moga-moga ini ke depan dan seterusnya jadi embrio atau bibit potensial di bidang tarik suara yang bisa mengharumkan nama Kota Balikpapan. Lebih intens lagi untuk diarahkan, diwadahi dan kita lakukan pembinaan,” kata Abu Sangit ditemui wartawan disela-sela kegiatan.
Menurut Abu Sangit, jumlah peserta lomba yang terdaftar di panitia sebanyak 18 grup. Awalnya, jelas Abu Sangit, peserta yang mendaftar jumlahnya sebanyak 35 peserta. Mereka adalah para musisi yang banyak menyanyikan lagu-lagu solo. Namun, para penyanyi solo tersebut kemudian bergabung dengan penyanyi lainnya.
Para pemenang lomba musik jalanan ini, tambah perwira polisi berpangkat balok tiga di pundak ini, rencananya akan mendapat kehormatan tampil pada acara puncak Hari Bhayangkara ke-78 yang digelar Polresta Balikpapan.
“Kira-kira seperti itu, kami sudah laporkan ke Pak Kapolres. Jadi, untuk Juara 1, 2 dan 3 kita ajukan agar bisa tampil pada acara syukuran HUT Bhayangkara,” ujar Abu Sangit.
Lebih lanjut, tambah Abu Sangit, dipilihnya musisi jalanan dalam rangkaian memperingati HUT Bhayangkara ke-78 ini, tentu ada alasannya. Pasalnya, selama ini ada image bahwa penyanyi jalanan itu identik dipandang sebelah mata.
“Dengan kehadiran mereka juga, dan kelihatannya, yang gak semua orang juga senang. Makanya tadi kami sampaikan, polisi sebagai pembina Kamtibmas kita coba gandeng mereka, kita sampaikan pesan, tolong, image-image yang selama ini kurang baik, kita tunjukkan bahwa pengamen jalanan itu juga sopan, tidak memaksa, dan tidak mentarget. Kalau dikasih ya syukur Alhamdulillah, kalaupun tidak ya tidak masalah,” tandasnya.
Tujuan memilih para musisi jalanan ini, kata Abu Sangit, tentunya adalah menghibur. Kemudian, melalui syair dan nada yang dilantunkan, ada orang terhibur.
Peserta lomba, lanjutnya, tidak hanya penyanyi jalanan di Balikpapan, namun juga ada peserta dari Ibu Kota Nusantara (IKN) yakni musisi jalanan asal Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) hingga satu peserta asal Kota Daeng, Makassar.
“Tadinya saya menganggap pesertanya cuma di Balikpapan, ternyata ada dari luar daerah. Dari Samarinda, dari IKN, dari Makassar juga ada. Kalau yang dari IKN itu dari Semoi 2,” ungkap Abu Sangit.
Para peserta lomba seluruhnya akan mendapatkan piagam penghargaan dari panitia kegiatan. Sedangkan para pemenang lomba, yakni juara 1, 2 dan 3 akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai jutaan rupiah.
“Sebagai reward atas partisipasinya dalam kegiatan ini, maka kita akan berikan piagam penghargaan. Sedangkan juaranya, selain piagam juga mendapatkan hadiah berupa uang tunai jutaan rupiah,” tutupnya.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment