Kabargupas.com, SAMARINDA – Dinamika politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yakni pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) tampaknya semakin menarik.
Terlebih, dua pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim yang berkompetisi pada pesta demokrasi lima tahunan ini, tidak diragukan lagi kapasitasnya. Seperti paslon Isran Noor-Hadi Mulyadi dan Rudi Mas’ud-Seno Aji, yang saat ini berusaha menarik simpati warga Kaltim, yang bisa memicu potensi polarisasi di tengah masyarakat. Namun, kondisi politik di Kaltim ini masih terkendali.
Hal ini diungkapkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Muhammad Samsun, kepada wartawan di Kantor DPRD Kaltim Jalan Teuku Umar Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, belum lama ini.
“Dua calon gubernur yang sudah mengemuka memicu potensi polarisasi di tengah masyarakat. Namun, kondisi politik di Kaltim ini masih terkendali,” kata Muhammad Samsun.
Dia mengungkapkan keyakinannya bahwa masyarakat Kaltim sudah cukup dewasa dalam menyikapi perbedaan politik.
“Tidak bisa dipungkiri, dengan adanya dua calon gubernur, memang ada potensi kita terbelah. Tapi saya rasa masyarakat Kaltim ini sudah dewasa. Mereka akan menghadapi Pilkada dengan bijak, dengan cara yang santai,” ujarnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini menambahkan, pihaknya tidak melihat adanya potensi konflik besar, meskipun sering kali ada kekhawatiran tentang persaingan politik yang tajam, yang dikawatirkan dapat menimbulkan gesekan.
Dalam konteks komunikasi politik, Samsun juga menekankan peran penting media dalam menjaga stabilitas dan kesejukan di masyarakat. Dirinya mengimbau agar para jurnalis menyajikan berita yang menenangkan dan tidak memprovokasi situasi.
“Itu kalian wartawan, tolong beritanya yang baik-baik. Jangan sampai memanaskan suasana. Saya minta kepada media untuk menyampaikan hal yang menyejukkan, supaya masyarakat semakin cerdas dan adem menghadapi Pilkada ini,” pintanya.
Samsun menyoroti bahwa media massa memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik. Di era digital ini, arus informasi yang cepat dan masif membuat media menjadi salah satu aktor utama dalam proses demokrasi.
“Opini publik itu sangat dipengaruhi oleh informasi yang mereka terima dari media. Maka, kalau informasi yang disampaikan baik, masyarakat juga akan meresponsnya dengan baik,” tambahnya.
Selain media, Samsun juga menyebutkan bahwa masyarakat Kaltim harus terus didorong untuk berpartisipasi aktif dalam politik dengan cara yang positif dan konstruktif.
“Politik harus menjadi ruang bagi warga untuk menyampaikan aspirasi, bukan ajang untuk memperkeruh suasana atau menimbulkan perpecahan,” ujar Samsun.
Menyikapi perkembangan politik nasional, Samsun menyadari bahwa persaingan politik sering kali dibarengi dengan upaya memecah belah masyarakat melalui narasi-narasi yang provokatif. Namun, ia yakin masyarakat Kaltim bisa mengatasi tantangan tersebut.
“Pemerintahan di luar kadang seperti mengadu antara masyarakat. Tapi saya pikir di sini masyarakat sudah cerdas. Kita bisa melewati ini dengan baik,” pungkasnya. (Adv)
Comment