Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Mengantisipasi lonjakan arus mudik Lebaran atau Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriyah di Kota Balikpapan, jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan akan menyiapkan sejumlah posko di titik-titik rawan kepadatan kendaraan.
Langkah tersebut diambil Dishub Kota Balikpapan agar arus lalu lintas di Kota Balikpapan, tepatnya di lokasi yang rawan kepadatan kendaraan, khususnya untuk mengahadapi arus mudik Lebaran 2024.
“Untuk mengantisipasi kemacetan jelang arus mudik Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriyah atau Lebaran 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dishub Kota Balikpapan akan menyiapkan posko-posko disejumlah titik rawan kemacetan,” kata Kepala Dishub Kota Balikpapan Adward Skenda Putra saat ditemui awak media di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Senin (25/03/2024).
Menurut Adward Skenda Putra, posko-posko yang akan disiapkan oleh Dishub Kota Balikpapan nanti tentunya akan berguna untuk mengatur arus lalu lintas kendaraan agar ruas jalan di Balikpapan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, tidak hanya dimonopoli oleh kendaraan yang yang dipergunakan warga untuk mudik Lebaran.
“Nantinya, posko-posko akan disiapkan Dishub Kota Balikpapan tersebut diantaranya berada di gedung Parkir Klandasan Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Soekarno Hatta Kilometer (KM) 13, terminal Batu Ampar, terminal Balikpapan Permai (BP), termasuk di gedung Dishub Jalan Ruhui Rahayu Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan,” ujar Edo, sapaan akrabnya.
“Itulah beberapa posko-posko yang kami siapkan untuk pengaturan pengendalian kemacetan di H-10 berdasarkan surat edaran nantinya,” imbuh mantan Kabag Humas Pemkot Balikpapan ini.
Lebih lanjut, tambah Edo, saat ini beberapa kesiapan dalam rangka menyambut mudik Lebaran tahun 2024 ini masih dalam pembahasan bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim). Tak terkecuali terkait angkutan barang khusus dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Semayang Balikpapan.
“Pada antisipasi arus mudik sebenarnya berfokus kepada kesiapan volume bandara SAMS Sepinggan yang dikoordinasikan oleh pihak Angkasa Pura serta Pelabuhan Semayang yang disiapkan KSOP dan Pelindo,” ujarnya.
Dishub Kota Balikpapan, terang Edo, akan berfokus pada angkutan dalam kota serta pengawasan dan pengendalian arus kendaraan masuk dan keluar dari Balikpapan.
Untuk terminal Batu Ampar, Balikpapan Utara, tutur Edo, pihaknya juga bekerjasama dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) untuk melakukan kroscek kesehatan kepada para pengemudi angkutan kota (angkot) dan uji kelayakan kendaraan.
“Tentunya kami akan bekerja sama di sana semua, baik untuk pengecekan kesehatan para supir maupun untuk uji kelayakan kendaraannya,” kata Edo.
Edo menjelaskan, terjadinya daerah rawan macet yang disebabkan oleh topografi jalan di Kota Balikpapan, yang memiliki beberapa rute mendaki, juga jadi perhatian oleh Dishub Kota Balikpapan, diantaranya tanjakan Wika, Tanjakan Masda serta lainnya.
“Jadi semua dominan bebannya itu di sana (ditanjakan tersebut, red). Mayoritas itu kendaraan dari luar Balikpapan. Nah disitu repotnya,” ungkap Edo.
Kendati demikian, Edo berharap, para pengusaha transportasi sudah mulai menghentikan jam operasional kendaraannya kecuali yang mengangkut sembako. Supaya Kota Balikpapan lebih lapang dari kendaraan-kendaraan besar walaupun sudah memiliki jam edar.
“Harapan kami, kendaraan dari luar daerah yang membawa sejumlah kebutuhan pokok (sembako) yang masuk ke Kota Balikpapan tidak over dimensi over load (ODOL) untuk menjaga keselamatan pengemudi dan kendaraan yang dibawanya serta keselamatan pengendara lain,” tutup Edo.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment