Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Pelatihan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kemandirian warga yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui instansi terkait, mendapat sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pasalnya, warga yang telah mendapatkan pelatihan di bidang kuliner, jahit menjahit, membuat kue serta lainnya, ternyata tidak ditindaklanjuti. Bahkan, Pemkot Balikpapan terkesan membiarkan warga setelah mereka mengikuti pelatihan tersebut dan tidak mengakomodirnya.
“Dari hasil pertemuan saya reses. Selama saya reses baru ini, satu orang yang minta tindak lanjut kegiatan pelatihan warga. Bahwa selama ini, setiap RT itu selalu diberikan pelatihan-pelatihan, seperti pelatihan menjahit, membuat kue, kuliner tapi tidak ada tindak lanjutnya,” kata Mieke Henny, ditemui kabargupas.com usai reses di halaman parkir Sekretariat DPC Partai Demokrat Jalan Jenderal Sudirman Stalkuda RT 24 Balikpapan Selatan, Rabu (07/06/2023).
Menurut Mieke, demikian dia biasa disapa, dalam reses ini warga memohonkan kepada Pemkot Balikpapan agar jangan hanya sekadar bentuk pelatihan saja, tetapi juga memberdayakan warga yang sudah ikut pelatihan tersebut. Termasuk mempromosikan ke perusahaan-perusahaan yang ada disekitarnya agar warga yang telah mengikuti pelatihan bisa eksis menjalankan usahanya atau sekadar diakomodir hasil dari upayanya.
“Jadi ini salah satu peran pemerintah juga. Ya namanya pelatihan, endingnya apa, diberdayakan mereka ini jangan hanya pelatihan saja. Kalau hanya sekadar pelatihan tapi tidak ada endingnya, sama saja buang-buang uang karena tidak ada solusi, tidak ada tindak lanjut, tidak ada mitra kerja terkait itu. Saya minta Pemkot lakukan pendampingan,” tandasnya.
Oleh karena itu, anggota Komisi III DPRD Balikpapan ini minta Pemkot Balikpapan, khususnya dinas terkait untuk memperhatikan dan tidak sekadar membuat pelatihan yang ujung-ujungnya, warga yang ikut pelatihan dibiarkan tanpa diakomodir atau dikerjasamakan dengan pihak-pihak terkait agar bisa eksis dalam menjalankan usahanya.
“Buatlah pelatihan yang betul-betul bisa memberdayakan warga. Masa sih yang ikut pelatihan 20 orang, ke-20 nya tidak ada yang nyangkut (diberdayakan, red). Minimal 5 dari 20 orang yang ikut pelatihan bisa diberdayakan,” harap Mieke.
Melihat permasalahan ini, ujar Mieke, DPRD Balikpapan bersama Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan saat melakukan pertemuan akan disampaikan. Warga yang ikut pelatihan di bidang kuliner, UMKM, kemudian menjahit dari LPK ini, harus betul-betul didampingi jangan dilepas begitu saja atau tindak lanjuti.
“Nah mereka yang sudah mengikuti pelatihan tersebut ditempatkan dimana. Harapannya warga jangan hanya pelatihan non fisik saja tapi bagaimana mereka bisa diberdayakan setelah mengikuti pelatihan,” tandas Mieke.
Sebelumnya, Warga Kelurahan Damai Bahagia, Heru menyampaikan keluhannya saat menghadiri Reses Masa Sidang II Tahun 2023, Mieke Henny, anggota DPRD Balikpapan di halaman parkir Sekretariat DPC Partai Demokrat Balikpapan.
Menurut Heru, dirinya mengeluhkan pelatihan kemandirian warga yang digelar oleh Pemkot Balikpapan melalui dinas terkait tidak ada tindak lanjutnya. Bahkan, usai pelatihan warga dibiarkan tanpa diajak berkolaborasi atau diakomodir maupun dipromosikan agar bisa eksis setelah mengikuti pelatihan.
“Saya sangat menyayangkan pelatihan yang digelar pemerintah, tidak ada tindak lanjutnya. Warga terkesan dibiarkan setelah mengikuti pelatihan. Mereka yang sudah dilatih seperti pelatihan membuat kue dan kuliner harusnya diajak kerja sama atau dipromosikan. Jangan dibiarkan, karena meraka juga perlu pendampingan,” kata Heru.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment