by

Sosok Almarhum Imdaad Hamid di Mata Masyarakat, Taufik: Beliau Sosok yang Baik

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Almarhum H. Imdaad Hamid SE, mantan Wali Kota Balikpapan periode 2001-2006 dan 2006-2011 selama masa hidupnya merupakan sosok yang baik dan berwibawa.

Selain itu, almarhum juga sangat dekat dan menjadi panutan bagi masyarakat, terlebih dalam menjalankan roda pemerintahan dan menjalin komunikasi dengan organisasi kepemudaan maupun organisasi-organisasi lainnya.

“Saat aku jadi Ketua DPC GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) Balikpapan mulai tahun 2001 dan juga selama kepemimpinan beliau dua periode, kami sering diskusi dengan beliau,” kata Taufik Rohadi, ST, warga Balikpapan yang juga pengurus DPP PA GMNI Kompartement Kaltim Bidang Politik, Pemerintahan dan Luar Negeri 2021-2026, saat dihubungi kabargupas.com, Rabu (03/08/2022).

Menurut Taufik, almarhum orang yang sangat bersahaja,  rendah hati dan pemikirannya sangat visioner, terutama dalam hal ekonomi dan manajemen kependudukan, sampai akhirnya dapat ISO tentang me-manage kependudukan. 

Taufik menambahkan, almarhum juga sangat supel. Meskipun dulu dirinya dengan almarhum ada sedikit perbedaan tentang program KTP Sementara, namun almarhum tetap menampung gagasan-gagasan yang disampaikan.

“Perdebatannya cair soalnya yang berbicara antara junior dan senior, beliau adalah salah satu alumni yang berpengaruh di Kaltim, selain Pak Awang dan senior-senior kami yang lain,” jelas Ketua DPC GMNI Balikpapan 2001-2003, dan Ketua DPC PA GMNI Balikpapan 2017-2021 ini.

Kenangan Taufik Rohadi (2 dari kiri berdiri) bersama almarhum Imdaad Hamid dan pengurus DPC GMNI Balikpapan, beberapa waktu lalu.

Almarhum, kata Taufik, merupakan salah satu tokoh nasional yang religius, yang mampu meletakkan Balikpapan sebagai kota dalam bingkai Madinatul Iman. Dalam hal ini, waktu itu GMNI bersama para senior GMNI Balikpapan turut memberikan pandangan tentang konsep itu.

Kemudian, lanjutnya, filosofi 9 orang menggendong 1 orang ini benar-benar diterapkan. Artinya, jika ada 10 orang di Balikpapan maka secara statistik 9 orangnya kaya dan 1 orangnya adalah miskin, sehingga dengan modal itu konsep gotong-royongnya benar-benar dapat diaplikasikan.

“Perbandingan orang kaya dan miskin di Balikpapan itu membuktikan bahwa Pak Imdaad mampu mengendalikan angka kemiskinan, tingkat inflasi yg cukup stabil,” kata Taufik.

Tak hanya Taufik, tanggapan positif kepada almarhum Imdaad Hamid juga disampaikan Suhartini, warga Jalan Telogorejo, Kelurahan Telagasari Balikpapan Kota. Menurut Suhartini, selama masa hidupnya almarhum orang yang suka menolong warga, khususnya warga yang dalam kesulitan.

“Sebagai warga Balikpapan tentu saya dan masyarakat Balikpapan merasa sangat kehilangan. Beliau orangnya baik dan suka menolong dan membantu warga yang datang ke dirinya untuk minta bantuan. Semoga almarhum Husnul Khatimah,” kata Tini, sapaan akrab Suhartini.

Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed