Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, Ardiansyah mengaku kecewa dan prihatin terhadap pelayanan kesehatan salah satu rumah sakit (RS) swasta ternama di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pasalnya, RS yang berlokasi di kawasan lapangan Merdeka Balikpapan itu dituding tidak memberikan pelayanan kepada pasien miskin yang kondisinya lagi kritis. Adalah Sutrisno (45), warga RT 19 Kelurahan Margo Mulyo, Kecamatan Balikpapan Barat yang diduga tidak mendapatkan pelayanan hingga menyebabkan nyawanya melayang alias meninggal dunia.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan Ardiansyah mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WITA pada Sabtu 14 Januari 2023. Saat itu, Ketua 19 Margo Mulyo menghubungi istrinya, yang kebetulan teman pengajian (majelis taklim, red), memberikan kabar jika warganya kritis akibat sakit dan harus segera mendapatkan penanganan medis.
“Bu RT menelepon istri saya yang kebetulan teman pengajiannya, mengabarkan jika korban dalam kondisi kritis dan harus segera mendapat penanganan medis. Korban dibawa ke rumah sakit di kawasan Lapangan Merdeka Balikpapan dengan menggunakan KIS (Kartu Indonesia Sehat), namun tak mendapatkan pelayanan hingga korban meninggal dunia,” kata Ardiansyah,dalam jumpa pers di ruang Komisi IV DPRD Balikpapan, Senin (16/01/2023).
Pihak rumah sakit, menurut Ardiansyah, seharusnya tidak hanya mengejar profit saja, namun penyelamatan nyawa pasien lebih diutamakan. Alasan pihak rumah sakit kala itu, ujar politisi PPP Balikpapan ini, karena KIS milik pasien yang notabene warga tidak mampu itu, sudah tidak berlaku lagi. Untuk mendapatkan pelayanan tersebut, pasien harus bayar Rp 10 juta.
“Dia (Bu RT, red) coba nego atau minta keringanan biaya pengobatan sebesar Rp 2 juta, namun pihak rumah sakit tidak bisa, tidak direspon dan tidak dilayani. Karena tidak ada kata temu, dia komunikasi dengan istri saya, dan istri saya minta pasien dibawa ke Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan. Yang jelas, pihak rumah sakit responnya kurang positif,” tandasnya.
Dirinya juga sangat menyayangkan terhadap pelayanan yang kurang baik dari rumah sakit bersangkutan. Sedangkan pasien kondisinya sudah emergency, dan harus diselamatkan dulu nyawanya. Setelah komunikasi dengan pihak rumah sakit, dirinya kemudian mendapat kabar jika pasien sudah meninggal dunia.
“Tentu ini sangat mengecewakan sekali dan harus segera dilakukan evaluasi, khususnya seluruh rumah sakit dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat agar kasus seperti ini tidak terulang lagi,” tukasnya.
Intinya, lanjut Ardiansyah, dirinya sangat kecewa sekali dengan pelayanan rumah sakit tersebut. Dirinya juga mengajak Komisi IV DPRD Balikpapan cek lapangan alias sidak. Hal itu dilakukan guna pastikan pelayanan kesehatan rumah sakit benar-benar berpihak kepada masyarakat Balikpapan.
“Ini warga Balikpapan loh yang membutuhkan pelayanan dan rumah sakit juga berlokasi di Balikpapan. Masak membantu warga Balikpapan tidak mau. Jangan bicara profit dulu, tapi pelayanan yang diutamakan,” pungkasnya.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment