Kabargupas com, BALIKPAPAN – Pembangunan sekolah terpadu (SD-SMP) di Kompleks Perumahan Balikpapan Regency Jalan Kol. Syarifuddin Yoes Balikpapan pasca berakhir masa kontrak di tahun 2023, kembali mendapat sorotan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, Kalimantan Timur.
Apalagi, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan telah memberikan tambahan waktu hingga akhir Januari 2024 karena waktu pelaksanaan proyek sudah berakhir pada 19 Desember 2023 lalu.
“Seharusnya kan tanggal 19 Desember 2023 kemarin, kontraknya kan sudah selesai. Tapi kan faktanya, pekerjaannya masih belum selesai,” kata Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Ardiansyah ditemui media ini di Kantor DPRD Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, Rabu (10/01/2024).
Meski dirinya bukan orang teknis, lanjut Ardiansyah, dirinya sudah bisa menilai jika pelaksanaan pembangunan sekolah terpadu di Kompleks Perumahan Balikpapan Regency tersebut tidak sesuai target yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.
“Saya ini kan bukan orang teknis, dengan adanya keterlambatan itu, artinya secara administrasi, secara kontrak itu ada perpanjangan sampai akhir Januari 2024 agar mereka bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut,” ujarnya.
“Saya sebagai anggota DPRD Balikpapan dari Komisi IV, yang memang membidangi pendidikan, mudah-mudahan itu bisa terealisasi dengan perpanjangan waktu yang diberikan tersebut,” imbuh politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Kalau mereka tidak bisa, tukas Ardiansyah, tentunya ada punishment (hukuman)-nya. Artinya, secara kontrak ada denda-denda yang memang itu harus ditanggung oleh kontraktor. Dirinya berdoa, semoga proyek pembangunan sekolah terpadu di Balikpapan Regency bisa cepat selesai.
“Ya kita berdoa saja bersama, mudah-mudahan bisa cepat diselesaikan. Karena dengan cepat selesai, artinya sekolah tersebut bisa cepat ditempati atau dimanfaatkan oleh pelajar di tahun ajaran 2024 nanti. Mudah-mudahan itu cepat selesai,” katanya.
Meski sudah masuk dalam pengerjaan finishing, Ardiansyah mengingatkan kontraktor pelaksana proyek agar mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Kalau dilihat secara fisik kemarin, finishing ini lebih lama penyelesaiannya dari pada struktur seperti pemasangan keramik, pembenahan tangga, pemasangan jendela dan pintu, itu semua perlu waktu dan harus presisi kerjanya. Belum lagi pengecetannya, karena menurutnya, itu yang paling lama.
“Dengan penambahan waktu itu apakah kontraktor bisa menyelesaikannya, ya mudah-mudahan. Kalau harapan kita, dia bisa mempercepat pekerjaan dengan melakukan penambahan tenaga kerjanya. Tidak ada cara lain. Cuma itu. Kalau itu tidak dilakukan, saya yakin itu tidak akan terlampaui lagi penambahan waktu tersebut,” tutupnya.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment