Kabargupas.com, BALIKPAPAN – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan menggelar talkshow bertema “Masyarkat Tanggap Darurat” sebagai rangkaian peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tahun 2025.
Talkshow ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi kebakaran dan insiden lingkungan di lingkungan perumahan. Acara yang berlangsung di Main Hall Banua Patra ini diikuti oleh masyarakat ring 1 PT KPI Unit Balikpapan.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan, Dodi Yapsenang menyampaikan, bahwa keselamatan merupakan tanggung jawab bersama, tidak hanya di dalam lingkungan kerja tetapi juga di lingkungan tempat tinggal.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat di sekitar kilang juga memiliki pemahaman yang baik tentang tanggap darurat, sehingga dapat mengambil langkah yang tepat saat terjadi situasi darurat,” kata Dodi, dalam sambutannya, Minggu (09/02/2025).
Talkshow ini mengahadirkan 2 narasumber, yaitu Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan, Sholahudin Malik dan perwakilan dari Environment PT KPI Unit Balikpapan, Muhammad Rifaldi. Penyampaian materi berfokus pada jenis kebakaran yang berpotensi terjadi di skala perumahan, antisipasi penanggulangan kebakaran skala perumahan, dan penanggulangan Oil Spill.
Pada sesi pertama, Malik menyampaikan terkait berbagai jenis kebakaran yang berpotensi terjadi di skala perumahan. Mulai dari penyebab utama kebakaran, termasuk korsleting listrik, kebocoran gas, dan kelalaian yang sering kali menjadi faktor pemicu kebakaran rumah tangga.
“Kebakaran di lingkungan perumahan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang sebenarnya bisa dicegah. Kesadaran masyarakat terhadap bahaya korsleting listrik dan penggunaan gas yang aman sangat penting untuk meminimalisir risiko terjadinya kebakaran,” ujar Malik.
Antusias peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi. Beberapa warga mengungkapkan kekhawatiran terkait kesiapan peralatan pemadam kebakaran di wilayah tempat tinggal, serta prosedur yang harus dilakukan dalam keadaan darurat.
Sesi selanjutnya, Rifaldi membahas penanggulangan tumpahan minyak (oil spill) yang bisa berdampak pada lingkungan sekitar. Selain itu, Rifaldi juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melaporkan jika menemukan indikasi pencemaran di sekitar wilayah pemukiman.
“Pencegahan adalah langkah terbaik. Tetapi jika terjadi insiden, respon cepat dan tepat sangat diperlukan untuk mengurangi dampak lingkungan,” kata Rifaldi.
Sebagai bentuk praktik langsung dari materi yang telah disampaikan, acara ini ditutup dengan simulasi pemadaman api ringan. Peserta diberikan kesempatan untuk mencoba memadamkan api menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan kain basah sebagai metode darurat dalam menghadapi kebakaran kecil.
Simulasi ini memberikan pengalaman langsung bagi masyarakat dalam menangani api dengan cara yang tepat. Dengan langkah ini, masyarakat dapat lebih sigap dalam mencegah dan menanggulangi kejadian darurat sebelum meluas dan berdampak lebih besar.
Penulis: Poniran
Sumber: Humas KPI Balikpapan
Comment