by

Wacana Pramuka Jadi Ekstrakulikuler Wajib, Parlindungan: Belum Saatnya

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Wacana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan memasukan kegiatan kepramukaan sebagai pelajaran ekstrakulikuler wajib di sekolah, mendapat tanggapan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, Kalimantan Timur.

Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan Parlindungan mengatakan, pihaknya untuk saat ini tidak setuju dengan wacana Disdikbud Balikpapan memasukan kegiatan kepramukaan sebagai pelajaran ekstrakulikuler wajib di sekolah karena pelajaran sekolah yang diikuti anak-anak saat ini masih sangat padat.

Menurut Parlindungan, Pramuka ini sebetulnya untuk mencetak pribadi-pribadi yang tangguh. Di Pramuka sudah lengkap, ada cinta alam, cinta negara, dan kerja sama.

“Di situ cukup lengkap untuk diajarkan kepada anak-anak kita. Hanya kalau ini (Pramuka) dijadikan ekstrakulikuler yang wajib, dan kurikulum sekolah saat ini sangat padat, anak-anak ini kasihan juga kalau membagi waktu untuk itu,” kata Parlindungan ditemui media ini, Rabu (24/08/2022).

Jadi dari sisi waktunya, menurut Parlindungan, sebenarnya terlalu padat untuk anak-anak jika Pramuka dijadikan ekstrakulikuler wajib, sehingga nanti dalam kegiatan untuk belajar mengajarnya ini jadi tidak maksimal.

“Apalagi, anak-anak sekarang masuk jam 07.30 WITA, pulangnya sudah jam 3. Kalau diwajibkan (Pramuka) ini menjadi satu kegiatan ekstrakurikuler, SD dan SMP, ini yang mengganggu waktu istirahat anak-anak yang semakin berkurang dan tidak maksimal,” tandas politisi Partai NasDem Balikpapan ini.

Kalau seperti sekarang, ujar Parlindungan, ada waktu-waktu tertentu mereka diikutkan dalam kegiatan kepramukaan, tidak masalah. Paling tidak seminggu sekali mereka mengikuti kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan di sekolah untuk membentuk pribadi-pribadi yang bagus.

“Jadi mereka bisa bekerja sama dengan grupnya, dengan teman-temannya. Kemudian kegiatan bela negara juga diajarkan di situ, dan bagaimana mencintai Al di sekitarnya. Ini salah satu nafas dari Pramuka itu sendiri. Dan tidak dipaksakan untuk menjadi satu kegiatan wajib bagi anak didik,” tukasnya.

Kecuali, lanjut Wakil Rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Balikpapan Selatan ini, kalau misalnya pelajaran itu saat dirinya sekolah dulu yakni masuk pukul 08.00 pulang pukul 12.00 WITA. Itu bisa dilakukan karena masih ada waktu untuk istirahat 1-2 jam di rumah, sore harinya ikut kegiatan Pramuka.

“Kalau sekarang berat. Anak-anak pulang sekolah jam 15.00 – 16.00 WITA, sampai rumah bisa jam 17.00 WITA, belum les ini itu, dan tidak ada waktu lagi untuk ikut kegiatan Pramuka tersebut,” tutupnya.

Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed