by

Warga Terdampak Proyek Pipa Gas Tuntut Ganti Rugi, PGN Solution: Kami Bertanggung Jawab

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Warga yang berada di sepanjang Jalan Soekarno Hatta Balikpapan mengeluhkan pengerjaan proyek penanaman pipa gas dari Senipah-Balikpapan yang dikerjakan oleh salah satu perusahaan.

Pasalnya, akibat pengerjaan proyek tersebut usaha mereka terhambat karena rusaknya akses jalan menuju tempat usahanya, maupun akses jalan menuju rumah mereka. Bahkan, akibat permasalahan ini usaha warga mengalami kerugian yang cukup besar karena penanganannya tak kunjung selesai. Apalagi, akibat pengerjaan proyek penanaman pipa gas Senipah-Balikpapan ini juga menyebabkan sejumlah kerusakan bangunan warga.

“Saya sangat kecewa sekali dengan aktivitas penanaman pipa gas Senipah-Balikpapan yang dikerjakan oleh PGN Solution. Akibat aktivitas mereka usaha saya merugi karena tidak ada orang yang singgah karena akses jalan ke toko kami dirusak. Kami juga mau menuntut ganti rugi,” ujar Purwanto, warga Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara ditemui media ini, Rabu (19/07/2023).

Tak hanya Purwanto, keluhan akibat pengerjaan proyek penanaman pipa gas dari Senipah-Balikpapan ini juga dilontarkan Thio, seorang pengusaha kendaraan yang berlokasi di kawasan Km 2,5 Jalan Soekarno Hatta Balikpapan Utara. Akibat proyek tersebut, aktivitas usahanya terganggu, bahkan merugi karena kunjungan pelanggannya berkurang.

“Ya kami sangat kecewa. Akibat proyek ini usaha kami tersendat. Akses jalan di depan tempat usaha kami juga rusak, yang akibatnya pelanggan tak mau datang ke sini. Tentu kami akan menuntut ganti rugi akibat dampak proyek ini,” kata Thio.

Menanggapi keluhan warga, khususnya para pelaku usaha yang terdampak dari proyek penanaman pipa gas dari Senipah-Balikpapan, perwakilan PGN Solution, Daniel Surbakti mengatakan, pihaknya yang ditugaskan memasang pipa gas dari Senipah-Balikpapan untuk mendukung energi di Balikpapan.

“Tapi kita sudah mendapatkan izin dalam penanaman pipa ini adalah Rekomtek (Rekomendasi Teknis)-nya dari BPJN (Balai Pelaksana Jalan Nasional) Provinsi Kaltim sehingga kita berjalan di jalan negara,” kata Daniel ditemui wartawan dalam sebuah kegiatan di Balikpapan.

Tentu dalam pelaksanaannya, jelas Daniel, saat melakukan penanaman pipa tentu ada yang dirusak seperti pembongkaran badan jalan, trotoar serta lainnya. Karena kurang mengertinya masyarakat, pengerjaan proyek yang berdampak langsung kepada masyarakat ini menimbulkan banyak keluhan.

“Namanya menanam pasti kita merusak. Selain itu, karena kurang mengertinya masyarakat, bagaimana nanti dampak yang ditimbulkannya sehingga banyak keluhan. Tetapi teman-teman wartawan sudah bisa melihat apa yang saya kerjakan di Paldam, yang mana bagaimana awalnya, bagaimana sekarang,” jelas Daniel.

Begitu juga pengerjaan yang ada di depan SPBU Km 4 Batu Ampar sekarang ini. Tadinya galian seperti apa, sekarang hasilnya sudah baik. Yang kedua, tambah Daniel, bagaimana juga pengerjaan penanaman pipa di depan Kelurahan Muara Rapak, lalu pagar SPBG, yang akses itu semua sudah dikerjakan dengan baik.

“Memang kalau pengaspalannya belum, karena kita menunggu. Pengaspalannya harus menunggu disebabkan karena kebutuhannya kecil. Jadi kita membutuhkan orang lain,” tegasnya.

Menurut Daniel, kalau selama pengerjaan penanaman pipa gas Senipah-Balikpapan ini ada keluhan-keluhan adalah hal yang wajar. Artinya, ujar Daniel, wartawan juga bisa menyampaikan bahwa PGN Solution tetap bertanggung jawab.

“Selama pengerjaan penanaman pipa gas dari Senipah-Balikpapan ada keluhan-keluhan, kami dari PGN Solution ini, apa yang kami lakukan dan kerjakan, kami bertanggung jawab,” katanya.

Pihaknya berharap, proyek penanaman pipa gas dari Senipah-Balikpapan bisa berjalan lancar tanpa ada kendala berarti, mengingat penanaman pipa gas ini untuk mendukung energi Kota Balikpapan.

“Semoga bisa lebih baik. Paling tidak lebih bagus dari pada sebelumnya,” harap Daniel.

Terkait adanya permintaan ganti rugi warga, khususnya pelaku usaha yang terdampak dari proyek pemasangan pipa gas ini, Daniel, menjelaskan, untuk masyarakat yang terdampak, tergantung dengan dampak usahanya.

“Artinya masyarakat juga sudah bisa melihat. Apalagi beberapa yang sudah saya hadapi terhadap dampak itu. Wartawan juga banyak mengenal, artinya semua itu sudah kita bayarkan sesuai dengan justifikasi dan perhitungan,” ungkapnya.

“Artinya ada analisisnya bukan semena-mena juga. Jadi, pada saat ini semua sudah terbantu dan sudah berjalan sampai sekarang,” tutup Daniel.

Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed