by

Taufik Kecewa, Lahan Warga di Stadion Belum Dibayar Pemkot Balikpapan

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Masih banyaknya pekerjaan rumah (PR) yang bakal ditinggalkan oleh Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi yang akan berakhir masa jabatannya pada Mei 2021 mendatang, mendapat perhatian dari anggota DPRD Balikpapan.

Pasalnya, sejumlah persoalan itu dipastikan tidak bisa tercover oleh Wali Kota Balikpapan yang baru, Rahmad Mas’ud. Diantaranya persoalan yang menjadi sorotan Wakil Rakyat Kota Minyak ini adalah penanganan banjir hingga belum dibayarnya ganti rugi lahan warga yang kini berdiri megah Stadion Batakan Balikpapan.

Anggota DPRD Balikpapan Taufik Qulrahman mengaku kecewa dengan masih banyaknya persoalan yang akan ditinggalkan oleh Rizal Effendi, selaku Wali Kota Balikpapan periode 2016-2021, terkhusus permasalahan ganti rugi lahan Stadion Batakan Balikpapan.

“Sebelumnya saya sudah mengingatkan, di 2020 itu sudah harus diselesaikan supaya tidak ada persoalan di kepemimpinan Wali Kota pengganti yang baru ini,” kata Taufik Qulrahman saat ditemui Kabargupas.com di Kantor DPRD Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, Selasa (22/02/2021).

“Nah ini bisa jadi masalah. Kenapa, yang pasti dan jelas masyarakat terzolimi. Kalau masyarakat sudah terzolimi secara otomatis tidak akan berkah hidup ini. Tidak akan pernah berkah juga kota ini nantinya,” tandas Taufik Sang Putra Kilat ini.

Kenapa, tambah Taufik, karena  Pemerintah Kota sudah dianggap membohongi warga. Ketika warga datang menanyakan haknya selalu mengatakan akan diselesaikan, namun selalu tidak ada kejelasannya. Padahal, dananya sudah ada.

“Jangan bicara Covid-19, karena itu persoalan sebelum Covid-19, sebelum direfocussing ya kan. Sebelum ada pemotongan anggaran. Harusnya lahan Stadion Persiba Balikpapan yang megah itu sudah tidak ada persoalan lagi. Sehingga ke depan persepakbolaan di Balikpapan ini akan maju,” jelasnya.

Menurut Wakil Rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Balikpapan Barat ini, bagaimana Persiba mau menang kalau di dalamnya masih ada warga yang terzolimi akibat lahan-lahannya belum dibayar. Namun, secara otomatis warga tidak akan berdoa untuk kemajuan sepakbola di Kota Balikpapan, karena mereka merasa tersakiti.

Apakah kepemimpinan yang baru nanti yakni Rahmat Mas’ud mau menyelesaikan persoalan itu, lanjutnya, tentu tidak mau karena dia tidak terlibat dengan hal itu. “Kemungkinan besar begitu,” katanya.

Dia menambahkan, kalau memang pergantian lahan itu ada dananya dari kemarin, kenapa tidak diberika saja. Jika memang ada barang bukti seperti sertifikat, hak kepemilikan serta lainnya, dan jangan dicicil-cicil. Jangan ada yang tidak dibayar.

“Kita sudah memakai hak orang. Lahan itu hak orang, kita pakai, kita zolimi, ini sudah gak bener,” ungkap Taufik dengan nada kecewa.

Dirinya pribadi dan selaku anggota DPRD Balikpapan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang seluruhnya banyak didukung oleh para nahdlatul ulama dan para kyai, habait semua, pihaknya memperjuangkan nasib itu. Kalau berbicara sudah bahasa terzolimi, dikhawatirkan hidup ini nantinya tidak akan berkah.

“Tidak akan ada musibah pada hari ini. Kita tidak kena musibah, tapi keluarga kita yang akan kena, anak cucu kita nanti ke depannya. Percaya saja,” tutupnya.

Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed