by

Lifting Migas Kalsul di Tengah Pandemi Capai Target

-Nasional-1,170 views

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Kalimantan Sulawesi (Kalsul), mencatat realisasi lifting minyak bumi 71.414 Barel Oil Per Day (BOPD) atau mencapai 96 persen dari target yang telah ditentukan.

Hal itu disampaikan Kepala Departemen Operasi SKK Migas Kalsul Roy Widhiarta mendampingi Kepala SKK Migas Perwakilan Kalsul Azhari Idris, saat jumpa pers akhir tahun yang dilaksanakan di Rocket Mahakam Club, Sepinggan, Jalan Mulawarman Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (23/12/2021).

Sementara realisasi lifting gas bumi mencapai 1.666 MMSCFD atau berhasil mencapai 106 persen dari target yang telah ditentukan, dalam kurun waktu Januari hingga November 2021.

“Meski masih dalam suasana pandemi COVID-19, namun capaian lifting Minyak dan Gas Bumi di wilayah kerja Kalimantan Sulawesi, sepanjang 2021 menunjukkan realisasi yang cukup baik,” ujar Roy.

Di sisi lain, terang Roy, capaian vaksinasi COVID-19 bagi pekerja di sektor hulu migas terus dilaksanakan. Hingga kini, total vaksinasi dosis satu dan dua telah mencapai 24.168 pekerja.

Hal itu menunjukkan seberapa kuat komitmen SKK Migas Kalsul dalam mengoptimalkan kinerja Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di Zona 10.

“Target kinerja dan produksi pada 2022 masih dalam tahap rekonsiliasi. Yang jelas, untuk usulan yang ada di tahun 2022 masih sama dengan 2021,” terangnya.

Roy menambahkan, penting bagi SKK Migas memastikan agar KKKS Pertamina Grup, yang ada di bawah Regional 3 Pertamina Hulu Indonesia (PHI) mendapatkan insentif yang diperlukan untuk menunjang kinerja dan produktifitasnya.

“Khususnya memastikan insentif yang sudah diajukan Pertamina Hulu Kalimanntan Timur (PHKT), setelah sebelumnya insentif dari pemerintah sudah disetujui untuk Pertamina Hulu Mahakam (PHM),” ungkap Roy.

Sejauh ini, lanjut Roy, usulan insentif sudah diajukan tinggal menunggu persetujuannya. Secara global, SKK Migas Kalsul memberikan dorongan supaya tetap ada insentif yang diberikan kepada KKKS karena yang dilihat adalah inpact-nya.

Jika tidak mendapatkan perhatian seperti yang diharapkan KKKS, menurut Roy, dampaknya tidak hanya bagi produksi, tapi juga diyakini akan berdampak bagi aktivitas bisnis yang ada di sekitar kegiatan operasi KKKS tersebut.

Kepala Departemen Operasi SKK Migas Kalsul Roy Widhiarta menyampaikan paparannya tentang capaian atau realisasi lifting Migas Kalsul di hadapan awak media dalam jumpa pers akhir tahun.

“Intinya, kita coba mendorong pemerintah dalam hal ini Kementerian terkait untuk mengeksekusi persetujuan insentifnya. Informasinya tahun ini disetujui,” katanya.

Meski 2021 bakal dilalui dalam beberapa hari ke depan, SKK Migas Kalsul optimistis insentif untuk PHKT akan dicapai. Lantaran bila terlambat disetujui, maka akan berdampak terhadap seluruh kegiatan yang telah direncanakan.

“Kalau misalnya disetujui pada Februari atau Maret 2022, setidaknya butuh enam bulan untuk mengeksekusi program kerja. Kita juga khawatir jika terlambat, target produksi di 2030 nanti akan terdampak,” jelas Roy.

“SKK Migas bersama seluruh industri sektor hulu migas telah mencanangkan pencapaian produktivitas 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar gas standar kaki kubik per hari pada 2030 mendatang,” tandasnya.

Kepala Departemen Humas SKK Migas Kalsul Wisnu Wardana menambahkan, SKK Migas akan melanjutkan program-program pendukung sektor hulu Migas pada 2022 mendatang, satu diantaranya menyangkut program-program yang berkaitan dengan lingkungan.

“Sebenarnya kita sudah ada temanya ya. Yang pasti program itu ada dan akan dilaksanakan sesuai program yang sudah ditetapkan, diantaranya program penghijauan. Kegiatan tersebut biasanya selalu menjadi yang utama,” kata Wisnu.

Menurut Wisnu, program-program pendukung sektor Hulu Migas tersebut sesuai dengan strategi Pemerintah Pusat yang mencanangkan gerakan ke arah green petroleum, untuk mengurangi efek karbon. Sebanyak 1,65 juta pohon ditargetkan dalam kegiatan penghijauan tersebut.

“Selain penghijauan, juga ada program lainnya. Namun, semua tergantung masing-masing KKKS. Contoh, Sail Awal Dolphin yang baru-baru ini dilaksanakan oleh PHI. Kita (SKK Migas Kalsul) dukung penuh kegiatan tersebut,” tutupnya.

Sementara itu, jumpa pers akhir tahun yang dilaksanakan SKK Migas Kalsul berlangsung lancar dan penuh keakraban. Sebanyak 40 lebih wartawan dari media cetak dan elektronik di Kota Minyak hadir di acara ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.

Sebelum mengikuti kegiatan ini, peserta yang hadir harus menjalani pemeriksaan kesehatan. Guna mencegah terjadinya penyebaran COVID-19, peserta diwajibkan mengikuti tes antigen.

Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed