Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Pembahasan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan tampaknya masih terus berlanjut. Bahkan pembahasan tersebut terkesan alot hingga tak satupun fraksi yang mengirimkan perwakilannya untuk mengisi posisi-posisi penting di AKD itu, kecuali Fraksi Partai Golkar.
Hal itu dikatakan Ketua DPRD Balikpapan Abdullah saat ditemui wartawan usai memimpin rapat dengar pendapat (RDP) dengan perwakilan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Pemkot Balikpapan yang dilaksanakan secara tertutup di ruang rapat gabungan lantai 2 Gedung DPRD Balikpapan.
“AKD, kami sudah menyurat semua fraksi untuk mengirim utusan-utusannya dari masing-masing fraksi dikirim ke DPRD. Lalu, kemudian kita proses sesuai dengan nama-nama yang dikirim oleh fraksi untuk mengisi di semua AKD, komisi I, II, III, IV maupun di badan-badan,” kata Abdulloh, Selasa (22/02/2022).
Tapi, tambah Abdulloh, sampai hari ini baru Golkar saja yang masuk (menyerahkan data) sehingga pihaknya menunggu sampai 28 Februari 2022. Jika belum juga dikirimkan atau diserahkan data utusannya, pada 28 Februari nanti, mau tidak mau harus dilaksanakan pengesahan AKD tersebut.
“Belum diserahkannya para utusan fraksi untuk mengisi posisi-posisi di AKD ini, ada kemungkinan sedang melakukan bargaining (tawar menawar) politik dengan internalnya sendiri. Si A mau dimana, si B mau dimana sehingga mereka masih melakukan rapat-rapat,” ujar politisi Partai Golkar Balikpapan ini.
Tapi, kata orang nomor satu di jajaran Wakil Rakyat Kota Minyak ini, pihaknya sudah memberi warning atau peringatan kepada seluruh fraksi bahwa pada 28 Februari nanti adalah hari terakhir penyerahan data bagi utusan fraksi untuk mengisi posisi-posisi penting di AKD DPRD Balikpapan.
“Insya Allah Golkar di Komisi III dan IV. Mudah-mudahan soft landing semua, semua legowo, pembagian nanti merata, semua mendapat posisi-posisi sesuai dengan kekuatan dari fraksi masing-masing. Kan ada yang 3 kursi, cuma 1 kursi, kemudian fraksi jadi terbagi lagi jadi 7 fraksi,” tutup Abdulloh.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment