Kabargupas.com, JAKARTA – Para aktivis perempuan bersama para buruh dan Pekerja Rumah Tangga (PRT) melakukan aksi olahraga bersama di acara Car Free Day di Jakarta, Minggu (24/09/2023) pagi tadi. Mereka berolahraga sambil berorasi stop KDRT di sepanjang jalan dari Dukuh Atas sampai Patung Kuda.
Aksi dilakukan untuk memperingati 19 tahun implementasi UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT). Sudah 19 tahun implementasi UU, tapi korban KDRT masih paling banyak jumlahnya di Indonesia.
Mutiara Ika, dari Perempuan Mahardhika sebagai inisiator aksi menyatakan, olahraga ini dilakukan untuk membebaskan Indonesia dari KDRT. Di tahun 2023 saja, ada 11.324 kasus KDRT. Maka, aparat jangan abai dengan kondisi ini.
“Selain mengajak publik, aksi ini juga menjadi pengingat bagi pemerintah bahwa kita harus zero KDRT, tapi kenyataannya, jumlah KDRT masih tinggi,” kata Ika.
Salah seorang peserta aksi, Novi yang saat ini bekerja sebagai buruh garmen menyampaikan bahwa keikusertaannya dilatarbelakangi oleh keinginan untuk bersolidaritas pada para korban KDRT.
“Di tempat kerja saya sering ada kawan yang curhat dan kemudian justru jadi omongan kalau dia mengalami KDRT. Situasi seperti itu banyak terjadi, dan jarang dibicarakan,” ujar Novi.
Salah seorang pekerja rumah tangga, Suwartini yang juga aktif di Organisasi SPRT Sapulidi mengatakan, banyak kasus kekerasan terhadap PRT yang terjadi di rumah tempat mereka bekerja. Tapi kasus-kasus tersebut jarang diselesaikan dengan menggunakan UU Penghapusan KDRT.
Aksi juga dilakukan di sejumlah kota lain seperti Bandung, Sukabumi, Samarinda dan Makassar. Selain menyuarakan stop KDRT, aksi juga mengajak publik untuk mendukung pengesahan RUU PPRT.
Penulis: Wahyu Sugiarto
Sumber: Rilis
Comment