by

Anggota DPRD Balikpapan Soroti Pembelian Gas Melon Gunakan KTP

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Sulitnya warga Balikpapan mendapatkan gas elpiji subsidi 3 Kilogram (kg) di pasaran, kembali mendapat perhatian dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, Kalimantan Timur.

Anggota DPRD Balikpapan Slamet Iman Santoso mengatakan, dirinya mengaku prihatin dengan kembali terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kg di pasaran, khususnya di tingkat pangkalan. Andaikan ada, harga per tabung gas elpiji 3 kg tersebut harganya mahal. Itu pun jika beruntung.

Dirinya juga menyoroti adanya pembelian gas elpiji subsidi 3 kg alias gas melon di tingkat pangkalan tersebut dengan menggunakan atau menunjukan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Adanya aturan baru pembelian gas elpiji subsidi 3 kg itu, dirasakan warga sangat aneh, karena aturan tersebut diberlakukan disaat jelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Sementara, untuk di tingkat pengecer yang pembelian tanpa KTP, harga gas elpiji subsidi 3 kg tersebut bisa mencapai harga Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu pertabunng.

“Kami minta semua harus berpikiran arif dan bijak menghadapi Pemilu 2024 ini, jangan ada yang bermanuver politik yang mengorbankan masyarakat,” kata Slamet Iman Santoso ditemui wartawan di Kantor DPRD Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, Senin (08/01/2024).

Untuk itu, lanjut Iman Santoso, sapaan akrabnya, penjualan gas elpiji subsidi 3 kg tersebut dikembalikan kepada rulnya dan regulasi yang benar, serta dikomunikasikan dengan Pertamina. Lalu, percayakan kepada agen-agen yang ada di lapangan.

“Penyaluran hendaknya seperti biasa. Jangan ada permainan-permainan yang tidak sehat di situ. Kasihan masyarakat, bolak-balik harus pakai KTP. Aturannya mana. Tidak ada aturan seperti begitu. Jangan tidak ada aturan, dibuat-buat aturan hanya kepentingan-kepentingan tertentu,” tandas Iman.

Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed