by

Antrean Panjang di SPBU, Taufik Prihatin BBM Pertalite di Balikpapan Sulit Didapat

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Anggota Komisi II DPRD Balikpapan Taufik Qul Rahman mengaku prihatin dengan maraknya antrean warga di SPBU-SPBU Kota Balikpapan hanya untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.

“Ya saya juga merasakan hal yang sama. Saya juga harus antre seperti warga lainnya. Antre panjang terpaksa beli yang mahal, yaitu Pertamax, yang Pertalite gak ada, kosong,” kata Taufik ditemui wartawan, Senin (16/10/2023).

Dirinya menduga ini strategi pemerintah supaya tiba masa tiba akal dari pemerintah pusat, tepatnya dibawah naungan Menteri BUMN untuk menghapus Pertalite supaya tidak ribut, dan mungkin ini adalah salah satu strateginya.

“Dan mau tidak mau, kita terpaksa membeli Pertamax. Apalagi ada isu jika Pertalite akan dihapuskan, dan diganti dengan Pertamax. Tapi sikap pemerintah kita, terutama kepala daerah kita, kurang memberikan perhatian terhadap permasalahan ini,” tambah Taufik.

Seharusnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bisa bersikap dengan berkordinasi dengan Pertamini guna mengatasi makin maraknya antrean warga di SPBU hanya untuk membeli Pertalite.

“Balikpapan ini tempat Pertamina mengolah minyak, tapi saya heran warga selalu kesulitan mendapatkan BBM jenis Pertalite maupun BBM jenis solar. Padahal, kami kemarin baru balik dari Cirebon, di sana tidak ada terjadi antrean BBM seperti di Balikpapan,” ungkap politisi PKB ini.

Saat dinas ke Cirebon, menurut Taufik, dirinya tidak ada menemukan adanya antrean kendaraan warga di SPBU hanya untuk membeli Pertalite. Padahal, Cirebon sama saja dengan Balikpapan yang kotanya menjadi daerah pengolah minyak oleh Pertamina.

“Di Cirebon tidak ada yang antre di SPBU. Tapi Kota Balikpapan saya jadi bingung. Ada apa. Sampai ada salah satu SPBU melaporkan juga petugasnya, kami diperintahkan untuk satu nozel. Satu nozel menyalani begitu banyak kendaraan, sedangkan dia ada 6 nozel, tapi hanya satu nozel yang wajib melayani dan yang dijual Pertamax. Ada apa ini,” ungkap Taufik, kecewa.

Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed