Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan memfasilitasi pertemuan antara mahasiswa Balikpapan yang tergabung dalam Eksekutif Kota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EKA-LMND) Balikpapan dengan manajemen Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), Senin (22/9/2025).
Pertemuan yang dikemas dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah didampingi Wakil Ketua dan Sekretaris Komisi II DPRD Balikpapan, Siswanto Budi Utomo dan Taufik Qul Rahman serta anggota Komisi II DPRD Balikpapan membahas tentang pelayanan air bersih.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Siswanto Budi Utomo mengatakan, pelayanan air bersih yang dilakukan PTMB atau yang akrab disebut dengan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) saat ini masih menjadi perhatian masyarakat.
“Selain Komisi II, pada RDP kali ini juga digabungkan dengan Komisi III DPRD Balikpapan. Komisi II pada kegiatan RDP kali ini hanya memfasilitasi pertemuan antara mahasiswa Balikpapan yang bergabung dalam EKA-LMND Balikpapan,” kata Siswanto Budi Utomo.
Menurut Siswanto, mahasiswa menanyakan sejumlah permasalahan terkait dengan pelayanan air bersih yang hingga kini masih jadi pekerja rumah bagi PTMB, seperti kualitas air yang keruh, hingga aliran air yang tak kunjung menetes ke rumah warga.
“Banyak di daerah-daerah itu yang PDAM-nya itu kualitas airnya yang dipertanyakan seperti air yang keruh, meteran air yang sudah ada tapi airnya tidak mengalir,” ungkapnya.
Siswanto menjelaskan, pada RDP gabungan ini hadir Direktur Utama PTMB Yudhi Saharuddin, dan jajarannya yang menjawab semua pertanyaan yang disampaikan mahasiswa.
“Total ada tiga pertanyaan yang disampaikan dalam RDP ini, yakni terkait permasalahan pelayanan air bersih oleh PTMB. Sedangkan, Komisi III DPRD Balikpapan membahas tentang penerangan jalan umum dan kawasan kumuh,” ujar Siswanto.
“Jadi ada tiga pertanyaan, yang pertama masalah PDAM, kedua terkait dengan ketersediaan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan penanganan kawasan kumuh rawan kebakaran,” pungkasnya.
Poniran | Nur
Comment