Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Guna memaksimalkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan akan melakukan pembangunan sekolah di wilayah Balikpapan Barat.
Rencananya, sekolah yang akan dibangun itu berada di kawasan perumahan Kampung Atas Air, Kelurahan Baru Tengah dengan skema tahun jamak atau multi years. Sedangkan anggaran yang disiapkan sebesar Rp 49 miliar.
Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin mengatakan, Dinas Pendidikan sudah mempersiapkan Detail Engineering Design (DED)-nya, kemudian Penlok (Penetapan Lokasi) dari Pemerintah Kota dari BPKAD Balikpapan juga sudah siap, dan ketika APBD 2022 disahkan oleh Pemerintah Kota setelah mendapat rekomendasi dari Gubernur, proses lelangnya akan dilakukan pada Oktober, APBD perubahan ini.
“Pembangunan sekolah ini akan dilakukan dengan menggunakan sistem tahun jamak atau multi years. Anggarannya 3 kali, di APBD Perubahan 2021, APBD Murni 2022 dan APBD Perubahan 2022,” kata Muhaimin saat ditemui kabargupas.com di Kantor Disdikbud Jalan Ruhui Rahayu I Balikpapan, Jumat (01/10/2021).
“Total anggaran untuk pembangunan sekolah di wilayah Balikpapan Barat ini sebesar Rp 49 miliar, 3 tahap dengan lama pengerjaannya sekitar 12 atau 13 bulan,” ujarnya.
Lebih lanjut, menurut Muhaimin, pembangunan tahap pertama, Pemkot Balikpapan akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 10 miliar di APBD Perubahan 2021. Sekolah yang akan dibangun itu adalah SMP Negeri.
“Tahap pertama anggarannya Rp 10 miliar. Sekolah yang dibangun adalah SMP Negeri 25 kemungkinan, karena SMPN 24 ada di Km 7, yang tahun depan kita akan buka juga. Yang di SD, SMP terpadu di Balikpapan Utara,” terang Muhaimin.
Dia menambahkan, sekolah yang akan dibangun itu ada 16 ruangan. Dampak atas keberadaan sekolah tersebut bagi warga Balikpapan Barat, terang Muhaimin, tentu sangat signifikan pengaruhnya. Karena, selama ini di Balikpapan Barat hanya ada 2 SMP yakni SMPN 9 dan SMPN 4.
“Dibandingkan dengan kecamatan yang lain itu sangat minim sekolahnya sehingga banyak warga Balikpapan Barat yang tidak diterima di sekolah negeri, mereka sekolahnya di luar,” tandasnya.
Kalau dibangun sekolah itu, ujar orang nomor satu di jajaran para pahlawan tanpa tanda jasa ini, dengan penduduk Balikpapan juga sangat padat, mudah-mudahan mengurangi dampak anak-anak yang ingin masuk ke SMPN 4 dan SMPN 9 Balikpapan.
“Jadi distribusinya lebih merata. Karena kan di masing-masing kelurahan itu dibackup oleh keberadaan sekolah,” pungkasnya.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment