Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) kembali mempertanyakan komitmen PT Pertamina terkait penyediaan bengkel gratis bagi warga yang kendaraan bermotornya terdampak oleh Bahan Bakar Minyak (BBM) diduga oplosan.
Sekretaris Komisi II DPRD Kaltim, Nurhadi Saputra mengatakan, sejak awal Komisi II DPRD Kaltim telah mempertanyakan komitmen Pertamina, khususnya PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan yang akan menyediakan bengkel gratis bagi korban kasus dugaan BBM oplosan yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Makanya, saya dari awal sudah mempertanyakan komitmen Pertamina itu, tapi sampai sekarang bengkel gratis bagi korban kasus dugaan BBM oplosan itu tidak kunjung terealisasi,” kata Nurhadi Saputra, ditemui wartawan dalam sebuah kegiatan di Balikpapan, Minggu (27/04/2025).
Karena tak kunjung ada itu bengkel gratis, lanjut Nurhadi Saputra, Komisi II DPRD Kaltim selanjutnya mengagendakan pemanggilan kembali terhadap Pertamina guna mempertanyakan komitmen tersebut, yang hingga kini bengkel gratis tidak direalisasikan dengan berbagai alasan.
“Besok kami rapatkan. Ini lagi ribut di Komisi II. Jadi, sampai saat ini kami belum mendapatkan jawaban sama sekali dari Pertamina,” ujar Nurhadi Saputra.
Tak hanya itu, lanjut Nurhadi, sapaan akrabnya, Komisi II DPRD Kaltim telah menganggap Pertamina, khususnya PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan adalah penipu. Karena telah berjanji kepada Komisi II DPRD Kaltim, tapi berbohong dan tidak ditepati.
“Komisi II DPRD Kaltim telah menganggap Pertamina, khususnya PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan adalah penipu. Harusnya, mereka sudah janji membuka bengkel gratis, sampai saat ini belum ada kabar. Intinya, dalam waktu dekat kami akan memanggil mereka lagi,” pungkas politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Balikpapan ini.
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menyatakan komitmennya untuk menyediakan bengkel pemeriksaan khusus di 10 kota/kabupaten di Kalimantan Timur. Seperti yang disampaikan oleh Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Region Kalimantan, Edi Mangun, dalam siaran tertulisnya yang diterima media ini, beberapa waktu lalu.
“Langkah ini merupakan bentuk kepedulian Pertamina terhadap konsumen, sekaligus upaya menjaga kualitas pelayanan kepada masyarakat. Bengkel tersebut akan difokuskan untuk memeriksa kendaraan yang mengalami masalah,” ujar Edi Mangun.
Seperti diketahui, akibat BBM diduga oplosan, ratusan kendaraan bermotor warga di wilayah Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu mengalami rusak. Padahal, warga membeli BBM tersebut di SPBU resmi milik Pertamina.
Guna memastikannya, Komisi II DPRD Kaltim sebelumnya juga telah memanggil Pertamina untuk mengetahui penyebab BBM diduga oplosan tersebut bisa terjadi serta komitmen penyediaan bengkel gratis. Sayang, sampai saat ini bengkel gratis bagi korban kasus dugaan BBM oplosan ini tak kunjung terealisasi. (Adv)
Comment