Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Ada 5 pandangan dimensi kehidupan kota Balikpapan dan 5 prinsip mewujudkan kota Madinatul Iman yang disampaikan Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud SE dalam pidato sambutannya pada Rapat Paripurna ke-22 DPRD Balikpapan Masa Sidang II tahun 2021 di Hotel Novotel Jalan Ery Suparjan Balikpapan, Rabu (02/05/2021).
Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud menjelaskan, Balikpapan adalah kota yang unik. Kota ini berada di luar Pulau Jawa, namun dinamika dan konfigurasi masyarakatnya mirip dengan kota besar di Pulau Jawa, khususnya Jakarta.
Masyarakatnya sangat egaliter dan demokratis namun semua aktivitas dilakukan secara santun. Selain itu, masyarakat Balikpapan sudah terbiasa dengan budaya gotong royong pada seluruh aspek kehidupan.
“Dalam pandangan kami, ada 5 dimensi kehidupan kota kita ini. Pertama, Pemerintahan. Dimensi Pemerintahan ini meliputi perencanaan dan manajemen, proses partisipasi semua pihak, aktivitas LSM transparansi dan semangat antikorupsi, demokrasi serta anggaran,” ujar Rahmad.
Kedua Lingkungan Hidup, tambah Rahmad, meliputi Perencanaan Lingkungan, Berkelanjutan Lingkungan, Polusi dan Sampah berbahaya, serta regulasi.
Ketiga, Infrastruktur meliputi Perencanaan, Kepemilikan Lahan, Transportasi, Infrastruktur Dasar, Pemukiman dan Industri serta Teknologi.
“Keempat, Ekonomi meliputi Lapangan Kerja, Produksi, Investasi, Perdagangan, Pendapatan, dan Globalisasi. Kelima, Sosial Masyarakat meliputi Kesehatan, Pendidikan dan Anak-anak, Kesetaraan Gender, Mobilitas Migrasi, Kultur dan Identitas Masyarakat, Kelompok Masyarakat serta Kekerasan dan HAM (Hak Asasi Manusia),” jelasnya.
Menurut politisi Partai Golkar Balikpapan ini, kelima dimensi itu ada di tengah-tengah masyarakat dan saling berkaitan satu sama lain. Kunci penting dari semua dimensi itu adalah semangat spiritual agar mampu mewujudkan tujuan pembangunan dengan ketersediaan sumber daya yang dimiliki.
Rahmad mengatakan, Balikpapan sudah lama disebut sebagai Kota Madinatul Iman. Artinya, Kota yang berperadaban tinggi, yang nyaman dihuni, dan dengan spiritualitas yang mewarnai seluruh aktivitas warga kota.
Berperadaban tinggi, terang Rahmad, artinya penduduknya sehat, terdidik dan memahami makna hidup. Nyaman dihuni menandakan kota ini dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai serta berwawasan lingkungan. Spiritualitas menggambarkan warga kota yang memiliki kehidupan rohani yang baik, yang memandu perilaku sehari-hari.
“Dalam proses perwujudan menuju Madinatul Iman saya berpegang pada 5 prinsip. Pertama spiritualitas menjadi roh dari seluruh aktivitas masyarakat. Kedua, manusia dengan spiritualitasnya adalah pusat pembangunan,” katanya.
Ketiga, menurutnya, seluruh masyarakat aktif berpartisipasi dalam perencanaan kota. Keempat, transparansi dalam seluruh kegiatan masyarakat dan pemerintah. Kelima, kolaborasi atau kerja sama lebih diprioritaskan dari pada kompetisi di segala aspek kehidupan kota.
“Untuk mewujudkan cita-cita bersama kita tentang Kota Madinatul Iman ini, saya memiliki visi dan misi yakni terwujudnya Balikpapan sebagai kota terkemuka yang nyaman dihuni, modern dan sejahtera dalam bingkai Madinatul Iman. Sedangkan 5 misi yang mewakili ke-5 dimensi kehidupan kota kita, yaitu mewujudkan penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik, mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, menyediakan infrastruktur kota yang memadai, mewujudkan kota nyaman dihuni yang berwawasan lingkungan serta mengembangkan ekonomi kerakyatan yang kreatif,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh menyambut baik program kerja yang diusung Wali Kota Balikpapan yang baru, H. Rahmad Mas’ud SE guna kemajuan Balikpapan ke depan agar semakin baik.
“DPRD Balikpapan, khususnya fraksi Golkar mendukung penuh program kerja yang akan dilakukan Rahmad Mas’ud selaku Wali Kota Balikpapan yang baru, agar Balikpapan ke depan semakin baik dan roda pembangunan kota berjalan sesuai yang diharapkan seluruh masyarakat,” kata Abdulloh.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment