by

Cerita Sopir Angkot Saat Istrinya Alami Sesak Nafas Langsung Divonis COVID-19

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Virus Corona atau Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) benar-benar kejam. Tidak hanya dari paparannya saja, tapi dampak yang ditimbulkan oleh virus mematikan yang berasal dari Wuhan, China ini juga membuat masyarakat, utamanya rakyat kecil makin menderita, baik dari segi ekonomi, sosial maupun lainnya.

Pengalaman tidak mengenakan terjadi terhadap seorang sopir angkutan kota (angkot) Nomor 5 dengan trayek Kampung Baru-Kebun Sayur-Rapak-Pasar Baru-Terminal Balikpapan Permai bernama Edi (57). Istrinya, Mila (50) mengalami kesulitan bernapas akibat masuk angin, pada Jumat 14 Mei 2021 pukul 00.15 WITA.

Karena panik, Edi kemudian membawa istrinya ke rumah sakit untuk mendapatkan layanan kesehatan dengan membawanya ke sebuah rumah sakit di kawasan Muara Rapak. Bukannya diterima, keduanya ditolak dengan alasan sesak nafas yang dialami istrinya diduga COVID-19 dan dianjurkan oleh petugas kesehatan rumah sakit bersangkutan ke salah satu rumah sakit di kawasan Perapatan Balikpapan.

Dengan berat hati dan rasa kecewa mendalam, warga Jalan Klamono Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Balikpapan Barat ini pun membawa istrinya pergi ke rumah sakit yang dimaksud. Menggunakan angkot yang terbilang cukup tua dan dipergunakan sehari-hari untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan rumah tangganya, Edi dan istrinya kemudian tiba di rumah sakit tersebut.

Tak jauh berbeda dengan apa yang diterimanya di klinik sebelumnya. Di rumah sakit ini, setelah mendapat pelayanan kesehatan, istrinya langsung divonis terpapar COVID-19 dan dianjurkan untuk menjalani tes swab dengan biaya sendiri.

Tak hanya itu, petugas kesehatan yang melayani istrinya menyampaikan kepada Edi tentang pelayanan bagi pasien yang terkonfirmasi COVID-19 jika menjalani perawatan selama di rumah sakit atas biaya sendiri. Sontak, Edi langsung menolak karena istrinya hanya mengalami sesak nafas, karena sebelumnya kondisi istrinya tampak sehat.

“Masa istri saya kena COVID-19, barusan dia sehat-sehat saja kok ini dibilang COVID. Kalau disuruh tes swab atas biaya sendiri, uang dari mana saya. Saya ini cuma sopir angkot yang penghasilannya gak nentu,” kata Edi saat menceritakan pengalamannya kepada Kabargupas.com, Jumat (14/05/2021) malam tadi.

Akibat tidak ada biaya, Edi pun menolak semua tawaran yang disampaikan petugas pelayanan kesehatan rumah sakit. Petugas kesehatan rumah sakit juga menyodorkan surat penolakan pelayanan kesehatan bagi pasien COVID-19 kepadanya untuk ditandatangani jika ingin dirujuk ke rumah sakit lainnya.

“Karena saya gak punya uang, maka semua tawaran yang disampaikan petugas kesehatan rumah sakit saya tolak. Dan saya akan bawa istri saya ke rumah di Gunung Malang,” tambah Edi.

Akhirnya, setelah menandatangani penolakan pelayanan kesehatan, Edi pun bergegas ke rumah sakit di Gunung Malang dengan tetap membopong istrinya yang masih terlihat kesulitan bernapas. Namun, sebelum meninggalkan rumah sakit, dia dikenai biaya administrasi sebesar Rp 180 ribu, karena sebelumnya telah mendapatkan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan, cek darah serta lainnya.

“Alhamdulillah, saat mau meninggalkan rumah sakit dan akan membawa istri saya ke Gunung Malang, ada keluarga menyuruh saya membawa pulang istri saya dan memberikan saran untuk dikeroki badannya serta memberikan minum teh panas karena sesak napas yang diderita istri saya itu hanya masuk angin (gejala angin duduk),” terang Edi.

Dengan rasa penasaran, maka dia memacu angkot tuanya dan membawa istrinya pulang. Setibanya di rumah, dia kemudian mengeroki dan melumuri tubuh istrinya dengan minyak kayu putih. Setelah dikeroki, sesak nafas yang dialami istrinya berangsur-angsur pulih, hingga nafas istrinya kembali normal.

“Saya beruntung dapat saran dari keluarga. Saran dan informasi yang diberikan ternyata bermanfaat. Alhamdulillah, nafas istri saya kembali normal,” kata Edi dengan rasa gembira.

Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed