Kabargupas.com, BALIKPAPAN – PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) menerima kunjungan kerja Dewan Energi Nasional (DEN) dalam rangka peninjauan langsung Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan & Lawe-Lawe.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk membahas berbagai langkah dalam mendukung kebijakan energi nasional yang tangguh dan berkelanjutan. Pertemuan berlangsung di Lokasi Proyek RDMP Balikpapan dan Terminal Crude Lawe-Lawe dilanjutkan diskusi di Ruang Solar, Gedung Modifikasi Site Office PT KPB, belum lama ini.
DEN dari Anggota Pemangku Kepentingan (APK) kalangan Teknologi, Agus Pramono, mengungkapkan apresiasi terhadap progres pembangunan RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe yang semakin mendekati tahap operasi.
“Kami dari DEN sangat bangga dengan progres RDMP saat ini. Karena dengan adanya RDMP ini semoga indeks ketahanan energi kita menjadi meningkat atau bahkan lebih baik,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut memaparkan mengenai tata cara penetapan dan penanggulangan krisis energi dan solusi konkret dalam menghadapi dinamika energi global yang semakin kompleks.
Selain itu, dalam forum juga memaparkan mengenai upaya peningkatan kapasitas kilang minyak serta pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquid Petroleum Gas (LPG) nasional, dimana saat ini menjadi fokus utama proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe.
Sementara itu, DEN dari APK kalangan Akademisi, Musri, menekankan pentingnya keberlanjutan proyek kilang ini sebagai salah satu jalan keluar dalam mengurangi ketergantungan impor energi.
“Saya apresiasi sekali dan kita harus dorong terus untuk gimana caranya kita mengurangi impor dan meningkatkan ketahanan energi kita, sehingga kita bisa maju berkembang dan menuju Indonesia emas tahun 2045,” jelasnya.
Rombongan DEN meninjau langsung fasilitas Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang menjadi prioritas utama proyek, unit ini mampu mengubah residu menjadi produk bernilai tinggi dengan kapasitas 90 ribu barel per hari.
Dengan penyelesaian unit RFCC ini akan menambah produk hasil pengilangan yaitu Gasoline, Liquid Petroleum Gas (LPG), Light Cycle Oil (LCO), Decant Oil (DCO) dan produk petrokimia berupa propylene.
Selain itu, rombongan juga mengunjungi beberapa fasilitas penting yang sudah beroperasi, antara lain area pembangkitan listrik dan Main Control Room (MCR) baru yang akan menjadi pusat pengendali utama jalannya operasional kilang paska proyek RDMP, serta 2 unit tangki penyimpanan minyak mentah (crude oil) berkapasitas masing-masing 1.000.000 barrel di Terminal Crude Lawe-Lawe.
Vice President (VP) Legal & Relation PT KPB, Asep Sulaeman, menyampaikan sinergi dengan DEN menjadi penguat semangat seluruh pekerja dalam menyelesaikan proyek RDMP.
“Kunjungan dan dukungan dari DEN semakin memotivasi kami untuk menuntaskan RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe sesuai target. RDMP ini bukan hanya proyek Pertamina, tetapi proyek bangsa untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional,” kata Asep dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/9/2025).
Peningkatan indeks ketahanan energi nasional menjadi salah satu tujuan utama pembangunan RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe. Indeks ini menunjukkan seberapa kuat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi secara mandiri, terjangkau, dan berkelanjutan.
Dengan beroperasinya RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe, kapasitas produksi BBM di dalam negeri akan meningkat, kualitas produk lebih baik, serta ketergantungan terhadap impor BBM dapat ditekan. Hal ini akan berdampak positif pada ketersediaan energi masyarakat, stabilitas harga, dan penghematan devisa negara.
Lebih lanjut, dukungan DEN menjadi semakin penting ketika RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe memasuki tahap krusial, yakni uji coba peralatan (commissioning) dan awal pengoperasian kilang (start-up).
“Pada fase ini, sinergi semua pihak dibutuhkan untuk memastikan transisi berjalan aman, andal, dan sesuai standar keselamatan kerja,” tutup Asep.
Fauzi | Ist
Comment