by

Disdik Balikpapan Usulkan Kenaikan Subsidi SPP dan Insentif Guru di KUA PPAS 2022

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan mengajukan sejumlah program dan usulan kepada DPRD Balikpapan saat pembahasan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) Tahun 2022.

Salah satu usulan yang diajukan di KUA PPAS 2022 tersebut adalah
subsidi iuran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), baik tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin mengatakan, salah satu usulan adalah subsidi iuran SPP, baik SD Negeri dan swasta, Madrasah Ibtidaiyah dari kelas 1-6, SMP/Mts Negeri dan swasta totalnya dinaikkan. Awalnya SD itu Rp 60 ribu, dinaikkan menjadi Rp 75 ribu. Kemudian yang SMP yang sebelumnya Rp 100 ribu dinaikkan menjadi Rp 110 ribu.

“Kita berusaha agar guru-guru yang linier, supaya kesejahteraannya juga bisa terealisasi. Selain itu, kita juga memberikan beasiswa kepada guru-guru, mulai dari non formal, SD-SMP pertahun 50 orang untuk jenjang S1 nya supaya yang belum linier menjadi linier,” kata Muhaimin, saat ditemui wartawan usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPRD Balikpapan, Rabu (28/07/2021).

“Sesuai dengan program pendidikan, kita juga mengusulkan kenaikan insentif guru, dari sekarang itu Rp 500 ribu menjadi Rp 750 ribu mulai dari jenjang PAUD, TK, SD dan SMP,” imbuhnya.

Yang tidak kalah penting, tambah Muhaimin, bagaimana mengatasi agar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dapat berjalan lebih baik lagi. Karena, diketahui di Balikpapan kekurangan guru SD, dan kekurangan RKB (ruang kelas baru). Yang diusulkan tadi adalah penambahan OKB dan penambahan SD.

“Kita harapkan tahun 2022 ada penambahan RKB di SD, SMP dan penambahan SD di Balikpapan Barat, Balikpapan Timur, Balikpapan Utara dan Selatan, itu daya tampung kita sampai 75 persen. Sehingga kita tetap mempersiapkan yang 25 persen tetap menjadi hak sekolah swasta,” ujarnya.

Sekarang, kata Muhaimin, daya tampung SD di Balikpapan 75 persen, sedangkan SMP daya tampungnya 68 persen. Jadi, SMP saat ini yang dinaikkan, kalau SD, Disdik Balikpapan hanya menambah RKB, belum menambah sekolah. “Kalau SD itu cukup, cuma tidak merata saja,” tukas Muhaimin.

Sementara itu, pelaksanaan RDP pembahasan Rancangan KUA PPAS 2022 yang digelar Komisi IV DPRD Balikpapan dan dipimpin oleh Ketua Komisi IV, Muhammad Taqwa berjalan lancar, dihadiri belasan anggota Komisi IV DPRD, koordinator Komisi IV DPRD Balikpapan serta lainnya.

“RDP yang kita laksanakan bersama Dinas Pendidikan ini merupakan bagian dari pembahasan Rancangan KUA PPAS Tahun 2022. Semua usulan yang disampaikan Dinas Pendidikan akan kita akomodir karena berpihak kepada masyarakat,” kata Taqwa.

Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed