Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus mematangkan rencana pembangunan pasar induk sebagai pusat distribusi bahan pokok di Kota Beriman. Proyek ini diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp 60 miliar dan ditargetkan rampung pada tahun 2027.
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, menjelaskan bahwa kebutuhan akan pasar induk telah menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Saat ini, sejumlah dokumen pendukung, termasuk detail engineering design (DED), masih dalam proses penyusunan ulang agar sesuai dengan kondisi terkini.
“Anggaran untuk penyusunan masterplan sudah masuk dalam perubahan anggaran dan akan dilanjutkan ke tahap DED,” ujar Adi saat diwawancarai, baru-baru ini.
Rencana pembangunan akan dilakukan secara bertahap pada tahun 2026 hingga 2027, menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Proyek ini telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Balikpapan 2025–2029.
Lokasi pasar induk direncanakan berada di Kilometer 5,5, Kelurahan Graha Indah, tepat di samping Rumah Potong Hewan (RPH). Lahan seluas sekitar 9 hektare tersebut sebagian besar sudah menjadi aset milik Pemkot Balikpapan.
“Lahan sudah siap dan berada di kawasan strategis. Itu menjadi modal penting untuk segera memulai pembangunan,” kata Adi.
Mengenai estimasi anggaran, Adi menyebut bahwa angka Rp 60 miliar diperoleh berdasarkan diskusi awal dan perbandingan dengan pembangunan pasar induk di daerah lain, seperti Bali.
“Nilai itu masih bisa berubah, tergantung hasil akhir DED nanti. Namun kisarannya di angka Rp 60 miliar,” jelasnya.
Dalam penyusunan DED dan masterplan, Pemkot Balikpapan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, pelaku usaha, hingga kalangan akademisi. Tujuannya agar pembangunan pasar induk benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para pedagang.
“Semua pihak kami libatkan untuk memberi masukan. Kami ingin pasar ini dibangun sesuai harapan pelaku usaha agar nantinya mereka mau menempati pasar tersebut,” tambahnya.
Keberadaan pasar induk dinilai sangat penting dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok di Balikpapan, mengingat pasokan kebutuhan pokok sebagian besar berasal dari luar daerah. Hal ini juga berkontribusi terhadap pengendalian inflasi di kota tersebut.
“Kami optimistis pembangunan pasar induk ini bisa terealisasi. Komisi II DPRD akan terus mendorong agar proyek ini berjalan sesuai rencana,” pungkas Adi.
Poniran | Adv
Comment