Kabargupas.com, SAMARINDA – Infrastruktur menjadi penghambat terbesar berkembangnya wisata di Kalimantan Timur (Kaltim). Hal ini diungkapkan anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Ely Hartarti Rasyid.
Ia mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim maupun pemerintah kabupaten/kota untuk berkolaborasi membangun infrastruktur jalan khusus menuju lokasi wisata di Kaltim.
Ia menyatakan, hal ini penting dilakukan. Sebab banyak lokasi wisata di Kaltim namun sepi pengunjung lantaran akses jalan menuju lokasi yang dituju sangat sulit ditempuh.
Padahal, urai Ely, sapaan akrabnya, jika lokasi wisata dikelola dengan baik, maka dampaknya tak hanya pada peningkatan ekonomi, tetapi juga menambah pemasukan bagi kas daerah.
“Potensi wisata ini harus digali, karena dari sini banyak keuntungan yang kita dapatkan. Pemerintah Daerah juga akan bisa mendapatkan pemasukan dari sini,” kata Ely, Jumat (14/10/2022).
Ely menguraikan, pasca pandemi COVID-19, sektor wisata tumbuh subur, mulai menggeliat. “Seperti di Tenggarong, banyak potensi wisata yang dikelola masyarakat maupun Pemerintah Daerah bermunculan. Seperti Pondok Gubang, Kembang Jaong, dan beberapa lainnya. Ini sangat bagus dan luar biasa,” ujarnya.
Untuk itu, Ely meminta agar Pemrov Kaltim, Pemkab, dan Pemkot, dapat mendukung pembangunan infrastruktur jalan menuju akses lokasi wisata.
“Saat ini banyak dari potensi wisata yang belum tergarap dengan baik. Minimnya sosialisasi, ditambah dengan minimnya pembangunan infrastruktur jalan menuju tempat wisata menjadi sandungan besar wisata lokal dikenal hingga tingkat nasional dan internasional,” paparnya.
“Seharusnya ada instansi terkait, termasuk Pemerintah Daerah yang wajib membangun infrastruktur pendukung untuk menuju ke lokasi wisata yang kita miliki. Wisata kita tidak kalah cantik dengan tempat wisata lain yang ada di berbagai provinsi. Tapi itu tadi, masalahnya karena kurang didukung dengan pembangunan infrastruktur jalan. Tidak hanya itu saja, kendala lain minimnya listrik dan air bersih ikut menyumbang keterpurukan tempat wisata kita,” tutupnya. (adv)
Comment