by

Kasus Kekerasan Libatkan Anak Muda Marak, DPRD Kaltim Beri Perhatian

Kabargupas.com, SAMARINDA – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Shemmy Permata Sari memberikan perhatian terhadap maraknya kasus kekerasan yang melibatkan anak muda usia sekolah di Kaltim.

“Perlu adanya langkah cepat dan kolaborasi yang solid antara keluarga, sekolah, pemerintah dan kepolisian untuk menanggulangi masalah ini,” kata Shemmy Permata Sari ditemui awak media di Kantor DPRD Kaltim, belum lama ini.

Shemmy menegaskan bahwa kekerasan bukan sekadar persoalan hukum semata, tetapi juga mencerminkan adanya kekurangan dalam pendidikan moral di lingkungan rumah dan sekolah.

“Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak-anak sejak usia dini. Jadi, mari dijaga anak-anaknya agar menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan berguna bagi bangsa dan negara,” jelas Shemmy.

“Orangtua itu fondasi pertama dan utama. Mereka yang harus menanamkan nilai-nilai baik di rumah,” imbuhnya.

Lebih lanjut, kata Shemmy, tidak hanya orang tua, dirinya juga menyoroti peran guru di sekolah yang menurutnya lebih dari sekadar pengajar. Guru, dalam pandangannya, adalah panutan yang harus memberikan contoh yang baik kepada siswa.

“Guru perlu jadi teladan, mengajarkan siswa pentingnya sopan santun, menghargai orang lain, serta memahami konsekuensi dari tindakan kekerasan,” ucapnya.

Dalam hal ini, ia berharap guru dapat lebih aktif dalam mengedukasi para siswa mengenai dampak sosial dan hukum dari tindak kekerasan.

Shemmy juga menilai banyak anak muda yang tidak menyadari bahwa kekerasan dapat membawa mereka pada masalah hukum yang serius. Untuk itu, ia mendesak agar sekolah lebih aktif dalam memberikan pemahaman tentang konsekuensi hukum dari tindakan kekerasan.

“Banyak pelajar tidak paham bahwa kekerasan bisa berakibat pada masalah hukum yang serius. Sekolah harus lebih sering memberikan penjelasan ini,” tuturnya.

Shemmy juga menekankan peran Pemerintah dan kepolisian dalam mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, tentang bahaya kekerasan.

la menyarankan agar pemerintah daerah dan pihak kepolisian lebih sering turun ke sekolah-sekolah untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman tentang risiko kekerasan.

“Pemerintah daerah dan kepolisian sebaiknya lebih sering turun ke sekolah untuk menjelaskan bahaya kekerasan ini,” tambahnya.

“Dengan melibatkan semua pihak, keluarga, guru, pemerintah dan kepolisian, Shemmy yakin bahwa angka kekerasan di kalangan anak muda dapat ditekan,” tutupnya. (Adv)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed