Kabarguoas.com, BALIKPAPAN – Sebanyak 50 pelajar dan guru se-Kalimantan Timur (Kaltim) mengikuti kegiatan bertajuk Jelajah Cagar Budaya dan Permuseuman Tahun 2021. Salah satu cagar budaya yang dikunjungi adalah cagar budaya Rumah Dahor di Jalan Letjen Soeprapto Balikpapan. Kamis (07/10/2021).
Koordinator Jelajah Cagar Budaya dan Permuseuman di Balikpapan Suharyono mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi se-Kaltim yang berasal dari 10 kabupaten/kota.
“Masing-masing peserta terdiri 4 pelajar dan 1 guru maka jumlahnya 50 orang,” kata Suharyono.
Tujuannya, terang Suharyono, untuk memperkenalkan cagar budaya tanah air kepada generasi muda serta pentingnya mengenalkan sejarah di masing-masing daerah.
“Khusus untuk Rumah Dahor ini tidak lepas dari sejarah Balikpapan dan siswa-siswi kami telah mendapatkan pemahaman tentang sejarah Balikpapan. Dengan mengenal sejarah, paling tidak mereka akan makin cinta, makin menyayangi daerahnya sehingga paham akan sejarah dan budaya daerahnya,” jelas Suharyono.
Salah satu peserta yang juga guru SMA Negeri 2 Sangatta Utara Hasrul mengatakan, tujuan kunjungan ke Rumah Dahor untuk mengetahui sejarah Balikpapan.
“Rumah Dahor menjadi salah satu cagar budaya, rumah peninggalan zaman Belanda yang berfungsi sebagai tempat tinggal para pekerja kilang minyak. Dan setelah kami melihat di dalam banyak sekali foto-foto terkait perjalanan kota Balikpapan mulai dari lahir sampai sekarang ini,” katanya.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Internasional Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin mengatakan, Pertamina menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan sejarah tanah air, khususnya cagar budaya Rumah Dahor.
“Program yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Kaltim dengan mengajak para pelajar untuk mengunjungi cagar budaya merupakan program yang sangat baik. Tentunya, melalui kunjungan ini para pelajar tidak hanya berwisata, namun mendapatkan pengetahuan mengenai kearifan lokal yang tercermin dari cagar budaya dikunjungi,” kata Chandra.
Dia juga menyampaikan apresiasi dengan terpilihnya Rumah Dahor sebagai lokasi yang dikunjungi. “Rumah Dahor merupakan salah satu bukti otentik perkembangan industri perminyakan yang menjadi bagian penting dari perkembangan Kota Balikpapan,” jelasnya.
Menurut Chandra, Rumah Dahor No. 1 merupakan salah satu bangunan yang bernilai sejarah yang masih menunjukkan bentuk asli yang telah ditetapkan sebagai Museum.
“Dengan dukungan komunitas Dahor Heritage dan Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, kami berharap keberadaan Rumah Dahor dapat semakin dikenal tidak hanya di Balikpapan maupun Kaltim, namun juga di Indonesia,” tutupnya.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment