Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Tingginya angka atau jumlah penderita HIV (Human Immunodeficiency Virus) di Balikpapan hingga Balikpapan menempati peringkat kedua setelah Samarinda, mendapat perhatian dari H. Laisa Hamisa, anggota DPRD Balikpapan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Pertama sebagai orang Balikpapan, terkait dengan isu tingginya jumlah penderita HIV ini sangat menyentuh hati saya. Saya sangat prihatin,” kata Laisa, Jumat (12/9/2025).
Karena Balikpapan kota yang padat penduduknya, tambah Laisa, ini adalah salah satu resiko. Dirinya percaya, semua punya peran dalam menekan kasus tingginya penderita HIV ini, yakni dimulai dari diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan sekitar.
“Kita tentu berjuang sebagai warga Balikpapan, dan Pemerintah Kota Balikpapan, terutama OPD Kota Balikpapan, yaitu Dinas Kesehatan dengan melakukan pencegahan, penanganan HIV/AIDS yang berjalan efektif,” ujarnya.
Lebih dari itu, tambah pensiunan PNS dari Dinas Kesehatan ini, dirinya berharap Balikpapan menjadi kota yang ramah dan sportif bagi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), karena mereka butuh dukungan bukan diskriminasi.
“Sebagai anggota DPRD Balikpapan, isu HIV/AIDS ini sangat menyentuh hati saya. Angka kasus yang tinggi membuat saya merasa terpanggil untuk berbuat lebih. Ini bukan sekadar angka, tapi menyangkut kehidupan orang-orang di sekitar kita,” kata Laisa.
Untuk memastikan program pencegahan dan penanganan HIV/AIDS berjalan efektif, kata Laisa, dirinya di DPRD Balikpapan akan terus berjuang.
“Mari bersama-sama, kita ciptakan Balikpapan yang lebih sehat, peduli, dan inklusif. Ini bukan hanya tugas pemerintah atau DPRD, tapi tanggung jawab kita semua sebagai warga Balikpapan,” tutupnya.
Seperti diketahui, Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim mencatat ratusan kasus baru HIV sepanjang Januari hingga Juli 2025. Dari data yang dirilis, Kota Samarinda menempati peringkat pertama kasus terbanyak, disusul Kota Balikpapan di posisi kedua.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Provinsi Kaltim, dr. Ivan Hariyadi, menyampaikan bahwa total kasus baru HIV di Samarinda mencapai 209 kasus, sementara di Balikpapan tercatat 167 kasus.
“Dari Januari sampai Juli 2025, kasus HIV baru di Samarinda ada 209, sedangkan di Balikpapan 167 kasus. Selain itu, Bontang mencatat 40 kasus, Kutai Kartanegara 31 kasus, Paser 21 kasus, Berau 11 kasus, Penajam Paser Utara 10 kasus, Kutai Barat 5 kasus, dan Mahakam Ulu 1 kasus,” ujar Ivan, belum lama ini.
Poniran | Nur
Comment