by

Lokasi Isolasi Pasien COVID-19 di Embarkasi Dipindah, Wali Kota Cek Hotel Tiga Mustika

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Tim Penanganan pasien COVID-19 di Embarkasi Haji Balikpapan Jalan Mulawarman, Kecamatan Balikpapan Timur, secara resmi berpindah ke Hotel Gran Tiga Mustika Jalan ARS Muhammad Balikpapan, Selasa (01/06/2021).

Pemindahan penanganan pasien COVID-19 ini dilakukan menyusul akan dipergunakannya Embarkasi Haji Balikpapan sebagai lokasi karantina bagi calon jamaah haji yang akan berangkat ke tanah suci Makkah.

Di Hotel Gran Tiga Mustika ini, Satgas COVID-19 Kota Balikpapan menyewa sebanyak 56 kamar yang nantinya dipergunakan bagi pasien COVID-19 untuk menjalani isolasi. Sewa kamar hotel bintang 4 ini dilakukan hingga akhir Desember 2021.

Pemindahan penanganan isolasi pasien COVID-19 di Hotel Gran Tiga Mustika ini mendapat perhatian dari Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud yang kemarin dilantik oleh Gubernur Kaltim Isran Noor di Samarinda.

Rahmad Mas’ud dalam kunjungannya ke Hotel Gran Tiga Mustika untuk pengecekan lokasi dan fasilitasnya hotel untuk pasien COVID-19 yang menjalani isolasi didampingi Sekda Kota Balikpapan Sayid Fadli, Asisten I Syaiful Bahri, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dr. Andi Sri Juliarty, serta beberapa pejabat Pemkot Balikpapan lainnya.

Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan telah berkomitmen bagaimana menekan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Balikpapan.

“Mungkin saran dari kami, masukan dan ide dari kami baik, tapi siapa tahu ada saran dan ide lebih baik dari masyarakat silakan, sepanjang itu tujuannya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kota Balikpapan,” kata Rahmad Mas’ud usai meninjau lokasi baru untuk pasien COVID-19.

Dia menambahkan, pihaknya akan melakukan semua untuk kebaikan warga kota. Untuk menekan penyebaran COVID-19 di Balikpapan, nanti akan dilakukan evaluasi dengan dokter, hasil selama ini apa-apa lagi yang harus disiapkan. Salah satu alternatifnya adalah pemindahan pasien COVID-19 ke hotel bintang 4 ini.

“Ini salah satu untuk ikhtiar pemerintah melayani masyarakat, karena kami bukan mau dilayani, tapi kita sebagai pelayan masyarakat, apalagi yang terdampak COVID-19 di Kota Balikpapan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Rahmad Mas’ud mengatakan, peninjauan ke lokasi isolasi bagi pasien COVID-19 ini tak lain untuk melihat dari dekat kesiapan dan fasilitas hotel, termasuk membawa wartawan melihat kondisi kamar hotel yang nantinya dijadikan lokasi isolasi pasien COVID-19, jika ada komplain di masyarakat bisa langsung ditindaklanjuti.

Rahmad Mas’ud juga menanggapi terkait akses masuk ke hotel yang juga sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) penanganan pasien COVID-19, mulai pasien masuk untuk menjalani isolasi tidak bercampur dengan pasien maupun petugas lainnya.

“Yang lebih penting, salah satunya adalah lokasi isolasi pasien COVID-19 yang disediakan pemerintah ini lebih dekat dengan rumah sakit,” tandasnya.

Terkait anggaran untuk menyewa hotel bintang 4 sebagai lokasi isolasi pasien COVID-19, Rahmad Mas’ud belum berani menyebutkan angkanya. Pasalnya, Pemkot Balikpapan melalui Satgas COVID-19 Kota Balikpapan saat ini masih melakukan negosiasi tentang harga sewa hotel tersebut.

“Untuk anggarannya, nanti kita mau bicarakan dulu. Ini kan baru tahap negosiasi,” ujar Rahmad.

Untuk mengantisipasi adanya ledakan jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Balikpapan, jelas politisi Partai Golkar Balikpapan ini, Pemkot Balikpapan melalui Satgas COVID-19 juga sudah menyiapkan lokasi isolasi lainnya yakni Wisma Pemkot Balikpapan yang tidak jauh dari lokasi hotel.

“Kita berdoa jangan ada ledakan lah. Alternatif jika itu terjadi kan ada wisma. Tapi disini ada 100 kamar, tapi yang disewa sebanyak 56 kamar,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan yang juga juru bicara Satgas COVID-19 Kota Balikpapan dr. Andi Sri Juliarty menjelaskan, sudah 2 hari ini pihaknya melakukan pelatihan kepada karyawan hotel dan melindunginya dengan vaksinasi, cek antigen, serta menyiapkan alat pelindung diri (APD)-nya untuk dipergunakan para karyawan hotel.

“Ada 15 karyawan hotel yang rutin membantu menangani pasien COVID-19, ada tim medis kami, relawan PMI, dan tim dari Satpol PP Balikpapan yang melakukan pengamanan di sini. Jadi tim kami dari Embarkasi Haji tidak bubar, tapi bergerak atau pindah ke hotel ini dengan jumlah petugas sebanyak 20 orang,” kata Andi Juliarty.

Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed