by

Makna Puasa, Subari: Melatih Diri Untuk Sabar, Meningkatkan Iman dan Taqwa Kepada Allah SWT

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Puasa Ramadan 1442 Hijriyah tak terasa telah memasuki Minggu terakhir, dan tak lama lagi umat Muslim pun merayakan Idulfitri 1442 Hijriyah atau Lebaran 2021.

Tentunya, Lebaran ini sangat ditunggu karena menjadi hari Kemenangan, khususnya bagi umat Muslim. Namun, pada bulan Ramadan, umat Muslim bisa merefleksikan diri dan menumbuhkan sisi spritual. Kebanyakan orang hanya memaknai bulan Ramadan sebagai bulan ketika harus berpuasa selama sebulan penuh dan melakukan beberapa kegiatan zakat atau sedekah. Sebenarnya, ada hal lain yang bisa didapatkan dari berpuasa. 

Wakil Ketua DPRD Balikpapan Subari mengatakan, makna puasa bulan Ramadan adalah selain menahan lapar dan haus, puasa juga mengharuskan untuk mengontrol emosi. Maka dari itu, puasa sebenarnya lebih dari sekadar tidak makan dan minum sampai matahari terbenam.

“Puasa Ramadan lebih kepada meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW,” ujar Subari saat ditemui Kabargupas.com di Kantor DPRD Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, Selasa (04/05/2021).

Dia menambahkan, secara bahasa, puasa berarti menahan. Sementara menurut istilah, puasa adalah melakukan ibadah dengan niat kepada Allah SWT, menahan diri dari makan dan minum serta dari seluruh hal yang membatalkan puasa. Puasa dilakukan sejak terbit fajar kedua sampai terbenam matahari, yang dilakukan oleh orang tertentu dengan syarat tertentu.

“Banyak hal yang bisa didapatkan dari berpuasa. Selain mengatur diri untuk tidak makan dan minum, berpuasa juga bisa melatih diri untuk sabar dan tenang,” katanya.

Jadi, tambah politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Balikpapan ini, makna puasa bulan Ramadan yang sebenarnya adalah ibadah yang dilakukan kepada Allah SWT dengan niat. Niatkan puasa untuk Allah dan berikan kejelasan mengenai jenis puasa yang ingin dijalankan, apakah puasa wajib, sunnah, dan lain-lain.

“Selain menahan lapar dan haus, puasa juga menganjurkan untuk menjaga emosi. Amarah, nafsu, dan emosi yang berlebih dapat menyia-nyiakan kegiatan berpuasa. Oleh karena itu, waktu berpuasa dapat dihabiskan dengan perbanyak beribadah, seperti membaca Al Quran, dan meminta atau memberikan maaf kepada orang lain hingga perbanyak sedekah dan infaq,” terangnya.

Wakil Rakyat dari Dapil Balikpapan Timur ini menjelaskan, ibadah puasa tidak dilakukan oleh semua orang. Hanya orang-orang dengan syarat tertentu yang melakukan puasa. Mereka adalah muslim, baligh, berakal, dan mampu. Sementara orang sakit, anak-anak yang belum baligh, ibu hamil dan menyusui, wanita yang sedang datang bulan, atau orang yang harus bepergian jauh tidak diharuskan untuk melakukan puasa wajib seperti puasa Ramadan.

“Selain mendapatkan pahala tersendiri, ibadah puasa bisa menambah amalan-amalan lainnya. Selama menjalankan ibadah puasa, bisa menghabiskan waktu dengan ibadah-ibadah lainnya seperti membaca Al Qur’an, meminta atau memberikan maaf kepada orang lain, bersedekah dan berinfaq serta lainnya. Sehingga, puasa akan lebih bermakna dan bermanfaat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Subari mengatakan, Ramadan harusnya ini momen yang luar biasa bagi masyarakat, khususnya bagi umat Islam secara keseluruhan untuk melatih diri secara spiritual maupun jasmani.

“Di Ramadan ini, yang pertama tentunya bisa dijadikan momentum untuk lebih meningkatkan diri kepada Allah SWT. Dan kedua, sebagai anggota DPRD Balikpapan di tengah pandemi Covid-19 ini juga turut merasakan apa yang dirasakan masyarakat,” tutupnya.

Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed