Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan memediasi pertemuan antara warga Jalan Prapatan RT 14 Kelurahan Telagasari dengan manajemen PT Pertamina (Persero) Unit Balikpapan di ruang rapat paripurna Kantor DPRD Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, Rabu (17/01/2024).
Pertemuan yang digelar dalam rangka menyelesaikan permasalahan saling klaim tanah di RT 14 Telagasari ini berlangsung tertib dan lancar dipimpin oleh Ketua Komisi I DPRD Balikpapan Edy Alfonso Mambang didampingi anggota Komisi I DPRD Balikpapan.
Dalam pertemuan ini, hadir belasan warga RT 14 Kelurahan Telagasari selaku pemilik rumah di lokasi tersebut. Sedang manajemen PT Pertamina diwakili oleh Ely Chandra Perangin Angin selaku Area Manager Communication, Relations, & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Unit Balikpapan.
Ketua Komisi I DPRD Balikpapan Edy Alfonso Mambang mengatakan, persoalan antara warga RT 14 Telagasari dan PT Pertamina ini yang saling klaim kepemilikan lahan ini seperti benang kusut. Makanya, Komisi I DPRD Balikpapan melakukan mediasi agar permasalahan bisa diselesaikan dengan baik.
“Persoalannya sih kayak benang kusut. Artinya apa, ini kepala dengan ekor belum diketahui karena sama-sama mengklaim atas tanah tersebut,” kata Edy Alfonso.
Nanti, menurut Edy Alfonso, Komisi I DPRD Balikpapan akan kembali melakukan mediasi antara pihak masyarakat yang membawa berkas atau warkahnya. Begitu pula Pertamina juga membawa berkas warkahnya, dimana titik lokasinya.
“Apakah memang tempatnya di situ. Karena banyak kejadian di sini ini, yang tadinya dipikirkan di situ ternyata titik objeknya bukan di situ. Mudah-mudahan, ini terjadi selisih atau bukan di tempat objek yang diklaim oleh Pertamina. Jadi supaya clear. Karena kalau memang itu terjadi berarti clear,” ungkapnya.
Tapi kalau terjadi ada tumpang tindih permasalahan tersebut, lanjut politisi Partai Golkar Balikpapan ini, maka harus duduk bersama bagaimana cara agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan.
“Saya berharap juga, ya karena Pertamina itu adalah bagian dari negara atau perusahaan-perusahaan negara, ini masyarakat kita tidak mengharapkan terjadinya penindisan terhadap warga kecil. Kalau toh itu tanah Pertamina, bagaimana baiknya supaya mereka dimanusiakan sehingga bisa sama-sama terjalin NKRI-nya,” harap Edy Alfonso.
Selanjutnya, kata Edy Alfonso, pihaknya juga berharap permasalahan ini bisa segera selesai. Tetapi, karena dalam keadaan atau konteks menjelang Pemilu, pihaknya mengajak sama-sama menahan diri untuk tidak terlampau riak atau ribut.
“Selesaikan dulu agenda Pemilu ini sehingga kita akan konsentrasi. Setelah Pemilu pun, kita berharap tetap baik-baik penyelesaiannya, tidak terjadi kericuhan, atau demo-demo yang tidak berarti,” tutup Edy Alfonso.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment