Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Rencana pembangunan Rumah Sakit (RS) Balikpapan Timur yang dirancang menggunakan skema multiyears (tahun jamak) terancam batal atau tertunda. Hal ini menyusul adanya kabar pemangkasan anggaran Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat yang berdampak signifikan terhadap pendapatan daerah, termasuk Kota Balikpapan.
Anggota DPRD Kalimantan Timur, Nurhadi Saputra, menyampaikan bahwa kemungkinan besar proyek tersebut akan dikaji ulang karena keterbatasan anggaran. Ia mengungkapkan bahwa transfer ke daerah (TKD) mengalami penurunan drastis, termasuk DBH yang diterima oleh Kota Balikpapan.
“Kalau saya komunikasi dengan Ketua DPRD Balikpapan dan beberapa teman di Badan Anggaran (Banggar), kemungkinan besar proyek multiyears ini bisa batal atau tertunda. Sekarang tinggal bagaimana Wali Kota bersama Banggar mempertahankan rencana tersebut,” ujar Nurhadi, Selasa (7/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa Balikpapan disebut mengalami penurunan bantuan pusat sekitar Rp1,1 triliun, yang berdampak langsung terhadap struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Salah satu proyek besar yang kemungkinan akan dikaji ulang adalah pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Timur. Tapi ini bukan soal prank, ini memang konsekuensi dari keputusan pemerintah pusat,” tegasnya.
Meski demikian, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini berharap agar pembangunan tetap dimulai meski dilakukan secara bertahap dengan anggaran yang disesuaikan.
“Kalau memang anggaran awalnya Rp50 miliar, ya dikurangi jadi Rp20 atau Rp15 miliar dulu. Yang penting ada pembangunan dimulai, tidak harus sekaligus,” ucap Nurhadi.
Ia menekankan pentingnya realisasi proyek tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintah kota, mengingat janji pembangunan rumah sakit itu telah disampaikan sejak periode pertama kepemimpinan Wali Kota Balikpapan.
“Kami juga sudah menyampaikan kepada Ketua DPRD agar berkomunikasi dengan teman-teman Banggar dan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) Pemkot Balikpapan supaya pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Timur tetap dilaksanakan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan, dra. Alwiati Apt saat dikonfirmasi membenarkan jika pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Timur, yang rencananya dilaksanakan pada 2026 mendatang, menggunakan skema multiyears, terancam ditunda.
“Itu terancam ditunda karena kan kita tahun depan anggaran dipotong. Jadi bukan batal, tapi ditunda karena devisit Balikpapan Rp1,3 triliun itu. Dana Bagi Hasil yang dari pusat dialihkan ke BGN (Badan Gizi Nasional) kan,” kata Alwiati.
“Bukan batal ya tapi menunggu kita ada anggaran, karena APBD kita saja Rp1,3 triliun diambil. Jadi gak batal, tapi ditunda,” tegasnya.
Poniran | Nur
Comment