by

Pemkot Balikpapan Verifikasi Data Stunting untuk Pastikan Kondisi Gizi Anak

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Verifikasi data stunting yang sebelumnya tercatat sebesar 24,8 persen dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan. Upaya yang dilakukan Pemkot Balikpapan ini untuk memastikan keakuratan data sekaligus memperoleh gambaran riil kondisi gizi anak di seluruh wilayah di Kota Beriman.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan, Alwiati saat dihubungi media ini pada Jumat (17/10/2025) menjelaskan bahwa proses verifikasi menjadi bagian penting dalam memperkuat kebijakan penurunan angka stunting di Kota Balikpapan.

“Dinas Kesehatan Kota Balikpapan saat ini sedang aktif melakukan verifikasi data stunting di seluruh wilayah Kota Balikpapan. Dari angka 24,8 persen itu, kami ingin memastikan apakah benar hampir seperempat bayi dan balita di seluruh wilayah Balikpapan ini mengalami stunting,” kata Alwiati.

Lebih lanjut, Alwiati menjelaskan, sejak Juli 2025 program verifikasi tersebut telah berjalan, tidak lama setelah pemerintah pusat mengumumkan adanya kenaikan signifikan angka stunting di Balikpapan.

Menurut Alwiati, angka 24,8 persen tersebut berasal dari hasil survei nasional, namun pemerintah daerah, dalam hal ini Pemkot Balikpapan melalui Dinas Kesehatan Kota Balikpapan menilai perlu adanya pengecekan lapangan untuk memastikan bahwa data tersebut sesuai dengan fakta di lapangan.

“Survei yang digunakan itu kan kita tahu yakni menggunakan metode sampling, sementara kondisi di lapangan kan kita bisa menemukan kenyataan yang berbeda, seperti di masing-masing kelurahan atau wilayah lainnya. Makanya, kita ingin mengetahui dan memastikan apakah angka yang disampaikan itu benar adanya,” ujar Alwiati.

Dia menambahkan, Dinkes Kota Balikpapan juga melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap anak-anak yang berisiko stunting, selain melakukan pemeriksaan fisik meliputi analisis kadar hemoglobin, asupan gizi, dan tanda-tanda kekurangan mikronutrien serta lainnya.

“Nantinya kami akan mendata seluruh anak-anak guna dilakukan pemeriksaan. Kemudian dilakukan pengambilan sampel dari anak-anak yang sudah diperiksa. Jika ditemukan risiko, langsung dilakukan pemeriksaan lanjutan di laboratorium,” jelas Alwiati.

Upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan ini agar penanganan stunting di Kota Balikpapan benar-benar dapat dilakukan lebih dini dan terarah. Termasuk dengan melakukan intervensi gizi maupun medis sesuai kebutuhan masing-masing anak.

Dalam kegiatan verifikasi, tambah Alwiati, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan juga melibatkan seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan kader Posyandu di enam kecamatan. Setiap petugas diberikan pelatihan mengenai pengukuran antropometri standar WHO serta penggunaan alat ukur digital agar data yang dikumpulkan seragam dan akurat.

Alwiati mengungkapkan, bahwa kegiatan ini juga mencakup pengukuran ulang tinggi badan dan berat badan bayi serta balita di seluruh kecamatan, disertai dengan pemeriksaan kesehatan lanjutan. Dinas Kesehatan Kota Balikpapan juga menggandeng Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebagai mitra dalam proses pemeriksaan dan validasi hasil.

“Kami ingin hasil ini betul-betul kredibel. Karena itu, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan ikut melibatkan IDAI agar setiap data yang masuk benar-benar mencerminkan kondisi medis yang akurat,” tutupnya.

Seperti diketahui, Pemerintah Kota Balikpapan pada 2026 mendatang, menargetkan penurunan angka stunting hingga di bawah 14 persen, sejalan dengan target nasional. Wali Kota Balikpapan, H. Rahmad Mas’ud sebelumnya juga menekankan pentingnya akurasi data sebagai pijakan kebijakan yang tepat.

Fauzi | Adv

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed