by

Pengurus AMSI Jatim Dilantik, Gubernur Khofifah Berharap AMSI Bersinergi dengan KEK Singhasari

Kabargupas.com, SURABAYA – Komitmen kuat peningkatkan profesionalisme media siber serta membangun ekosistem media digital yang mengedepankan jurnalisme berkualitas di tingkat wilayah maupun nasional, ditunjukkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan menghadiri dan menyaksikan pelantikan Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur periode 2020-2023 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (21/04/2021).

Selain Gubernur Khofifah, pelantikan yang dilakukan secara daring dan luring tersebut dihadiri pula secara virtual oleh Ketua AMSI Pusat Wenseslaus Manggut. Gubernur Khofifah didampingi oleh Plh Sekda Jatim Heru Tjahyono dan jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah Jatim. Hadir pula perwakilan Forkopimda dari Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya.

Pelantikan organisasi perusahaan-perusahan media siber ini, dihadiri pula oleh para pimpinan organisasi pers Jawa Timur. Ketua PWI Jatim Ainurrohim, Ketua SPS Jatim Sukoto dan Ketua SMSI Jatim Samiadji Makin Rahmat, turut menghadiri pelantikan pengurus AMSI Jatim.
 
Prosesi pelantikan pengurus AMSI Jatim dipimpin langsung oleh Dwi Eko Lokononto, pendiri AMSI sekaligus anggota Badan Pertimbangan dan Pengawas AMSI Pusat. Sedangkan pembacaan SK Pengurus AMSI Jatim periode 2020-2023 disampaikan oleh Yatimul Ainun, Ketua Departemen Organisasi dan Keanggotaan AMSI Pusat.

Sesuai Surat Keputusan nomor 23 tahun 2020, tentang penetapan susunan pengurus AMSI Jatim periode 2020-2023, sebanyak 42 pengurus AMSI Jatim telah dilantik dan dikukuhkan.

Beberapa di antaranya Arief Rahman dari Lensaindonesia.com sebagai Ketua AMSI Jatim, Saptini Darmaningrum dari Beritajatim.com yang menjabat sebagai Sekretaris AMSI Jatim. Adapun Wakil Ketua I dijabat Tri Mulyono (Surya.co.id) dan Wakil Ketua II Kiagus Firdaus dari Timesindonesia.co.id. Selain itu organ Majelis Etik AMSI Jatim dipegang oleh Errol Jonathans yang berasal dari Suarasurabaya.net, Mohammad Anis dari media Ngopibareng.id serta Febby Mahendra Putra. pimpinan media Tribunnews.com.

Sementara itu untuk jabatan Badan Pertimbangan dan Pengawas Organisasi AMSI Jatim, diisi oleh Budi Hartadi dari Detik.com, Agnes Swetta Pandia dari Kompas.id dan Sefdin Syaifuddin dari Kabarbisnis.com.

Literasi Digital
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan, AMSI memiliki peran penting untuk membangun literasi digital, penangkal hoaks dan ujaran kebencian yang berpotensi memecah persatuan dan persaudaraan.

Mantan Menteri Sosial RI itu mengamini, statemen Ketua Umum AMSI Wens Manggut yang menekankan peran AMSI sebagai penyaringan sampah digital. Ini justru menjadi bagian peranan AMSI yang sangat penting, untuk berkontribusi dalam pembangunan konten digital yang sehat. Bagi Khofifah, tanpa filterisasi konten berakibat pada perpecahbelahan bangsa.

“Ada sesuatu yang menurut saya suasana yang sangat dibutuhkan ialah kehausan terhadap informasi yang sehat, dan ada kehausan konten sehat,” ujar Khofifah.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan sambutannya pada pelantikan pengurus AMSI Jawa Timur.

Gubernur perempuan Jatim pertama ini juga menyampaikan, jika AMSI merupakan partner strategis untuk membangun bangsa yang kuat dalam konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Khofifah menambahkan, kolaborasi dan sinergi ini menjadi kunci utama dalam membangun perubahan yang signifikan.

“Hal-hal seperti ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama. Komunikasi dan harmonisasi partnership akan menjadi kunci membangun negeri dan provinsi tercinta Jawa Timur ini,” imbuh Khofifah.

Dalam kesempatan tersebut Khofifah juga menjelaskan, jika saat ini Pemprov Jatim tengah menggenjot digitalisasi di sektor ekonomi kreatif, tepatnya Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Singhasari, Malang yang saat ini operasionalnya sudah mulai berjalan.

“Rasanya tahun 2023 sudah bisa. Silicon Valley Jatim ada di KEK Singhasari. Produk yang disiapkan strategis dan efektif untuk kebutuhan masyarakat,” ujar Gubernur Khofifah.

“Saat ini animator yang disiapkan di sana sangat strategis, dan format ini kami komunikasikan dengan Kemkominfo. Proses penguatan digital IT menjadi sangat penting, maka saya instruksikan untuk menyiapkan tim yang bertugas untuk mengidentifikasi dalam pemberian digital talent scholarship,” tandas Khofifah.

Lebih lanjut dirinya juga menjelaskan, jika tahun ini  Pemprov Jatim akan membagikan sebanyak 100 ribu kuota beasiswa di bidang digital talent. Sementara untuk tahun depan, Kemenkominfo bersama Pemprov Jatim akan menyiapkan 2,5 juta kuota beasiswa di bidang industri digital.

“Tahun ini 100.000 yang dapat scholarship. Tahun depan 2,5 juta. Digital talent scholarship untuk AMSI kebutuhannya sangat besar. Bisa masuk ke action plan dan membantu program kerja AMSI serta membangun sinergitas dengan semua stakeholder ekosistem digital,” ujar Khofifah.

Usai pelantikan, Gubernur Jawa Timur bahkan menyampaikan agar AMSI segera mengagendakan Rapat Kerja untuk membuat action plan kerja sama dengan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari. Kerja sama ini sangat strategis mengingat KEK tersebut fokus pada  pengembangan ekosistem digital dan ekonomi kreatif.

Konsep KEK Singhasari memang dititikberatkan  pada pengembangan platform economic digital. KEK Singhasari diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp.11,92T dan dapat menyerap 6.863 tenaga kerja hingga tahun 2030.

”Saya kira ini sangat pas dengan peran AMSI. Segera nanti diagendakan pertemuan dengan pengelola KEK Pak David,” kata Gubernur Khofifah.

Suasana pelantikan pengurus AMSI Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (21/04/2021).

Ekonomi Jatim Bangkit
Masih dalam acara Pelantikan Pengurus AMSI Jatim Periode 2020-2023, di depan para pimpinan media, Gubernur Khofifah menyatakan sangat bersyukur ada sinyal kuat pemulihan ekonomi Jawa Timur. Hal ini ditandai kinerja ekspor yang terus bergerak positif sejak awal tahun 2021.

“Selama tahun 2020 kinerja ekspor Jatim terkontraksi, namun alhamdulillah, perlahan tapi pasti kinerja ekspor Jatim kembali membaik dan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tentunya ini berita  menggembirakan yang patut kita syukuri,” ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah memaparkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, kinerja ekspor Jatim pada bulan Februari 2021 meningkat 11,05 % dibandingkan dengan bulan Januari di tahun yang sama. Dari sebelumnya yang hanya senilai 1,53 Miliar Dollar AS menjadi 1,70 Miliar Dollar AS.

Tidak berhenti di situ, di Bulan Maret 2021 nilai ekspor Jatim kembali naik sebesar 17,94 % atau mencapai 2 Milliar Dollar AS dibandingkan dengan Bulan Februari. Peningkatan tersebut, kata dia, didukung oleh kinerja ekspor nonmigas Jatim dengan kontribusi sebesar 91,83% dari total ekspor Bulan Maret.


“Nilai ekspor nonmigas Jatim di Bulan Maret 2021 meningkat sebesar 22,45% dibandingkan bulan Februari yaitu dari 1,52 Miliar Dollar AS menjadi 1,84 Miliar Dollar AS,” terangnya.

Adapun komoditas unggulan ekspor Jatim yang meningkat diantaranya, tembaga, sisa dan skrap dari logam mulia lainnya, kayu, paduan fero, feronikel, udang serta udang besar tidak dalam kemasan kedap udara. Komoditas tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda menjadi salah satu primadona ekspor yang menyumbang sebesar 6,54% dari total ekspor Jatim pada Maret 2021.

“Sebagian besar komoditas ini diekspor ke Malaysia. Sedangkan sisa dan skrap logam mulia lainnya menjadi komoditas yang sangat diminati oleh Jepang dengan nilai ekspor mencapai 88,84 Dollar AS,” imbuhnya.

Kebangkitaan ekonomi Jatim, lanjut Khofifah juga ditandai dengan terus bergeraknya aktivitas industri. Pada Bulan Maret 2021, ekspor Jatim didominasi oleh produk dari sektor industri dengan peranan sebesar 83,86 % dari total ekspor. Disusul dengan pertanian yang mencapai 7,91 % serta pertambangan dan lainnya sebesar 0,16 %.

Menurut Khofifah, kembali pulihnya kinerja ekspor Jatim menjadi bukti strategi yang  diterapkan Pemprov Jatim berhasil. Tidak hanya sebatas melakukan identifikasi komoditas potensial, tapi Pemprov Jatim juga memberikan berbagai stimulus kepada pelaku usaha baik di sektor industri maupun perdagangan melalui pendampingan, bantuan permodalan, pelatihan, dan sosialisasi.

Dalam agenda AMSI Jawa Timur di Grahadi ini, gubernur juga mengatakan pandemi Covid-19 telah menggeser pola konsumsi masyarakat global. Komoditas pangan dan produk kesehatan, menjadi komoditas yang diprediksi akan mengalami peningkatan ekspor kedepannya. Terbukti, ditahun 2020 lalu industri kimia, farmasi, dan obat tradisonal tumbuh positif sebesar 21,71 % disusul industri makanan minuman yang tumbuh sebesar 3,82 %. (*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed