by

Pengurus Masjid At-Taqwa Balikpapan Sesalkan Kasus Penganiayaan di Masjid Sibolga

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Peristiwa memilukan yang terjadi di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara, yang menewaskan seorang musafir akibat dugaan penganiayaan oleh oknum pengurus masjid, mendapat perhatian dari sejumlah pengurus masjid di Kota Balikpapan.

Humas Masjid Agung At-Taqwa Balikpapan, H. Slamet Djunaidi, mengaku sangat menyayangkan peristiwa tersebut. Menurutnya, masjid seharusnya menjadi tempat yang aman, nyaman, dan menenteramkan bagi siapa pun, termasuk bagi para musafir yang ingin beristirahat.

“Sangat disayangkan hal ini terjadi di masjid. Ini menjadi pelajaran bagi pengurus-pengurus masjid lainnya agar lebih berhati-hati dan bijak dalam bersikap,” ujar Slamet Djunaidi, Selasa (4/11/2025).

Ia menambahkan, korban diketahui merupakan seorang mahasiswa yang kelelahan setelah mencari pekerjaan di tanah perantauan. Dalam kondisi seperti itu, kata Slamet, seharusnya pengurus masjid dapat memberikan tempat beristirahat, bukan malah memperlakukan dengan kekerasan.

“Kalau pun ada masalah, misalnya etika atau perilaku yang dianggap kurang baik, sebaiknya ditegur terlebih dahulu. Masjid itu justru dianjurkan untuk menampung dan membantu para musafir. Menerima saja sudah berpahala, apalagi membantu kebutuhan sehari-hari mereka,” jelasnya.

Untuk mencegah hal serupa terjadi, Slamet mengimbau seluruh pengurus masjid di Balikpapan agar lebih aktif berkomunikasi dan tidak mudah berprasangka buruk terhadap jamaah maupun pendatang baru.

“Kalau memang ada musafir dari luar daerah, pengurus berhak menanyakan maksud kedatangannya, supaya ada yang mengetahui dan bertanggung jawab. Tapi tetap harus dilakukan dengan cara yang baik dan sopan,” ujar mantan Kabag Humas Pemkot Balikpapan ini.

Slamet berharap peristiwa di Sibolga tersebut benar-benar merupakan tindakan oknum dan tidak mencerminkan pengurus masjid secara umum. Ia juga menegaskan pentingnya menjaga citra masjid sebagai tempat yang ramah bagi umat.

“Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi di Balikpapan maupun di Kalimantan Timur. Kita semua perlu menjaga ketentraman, keguyuban, dan keharmonisan antarumat beragama,” pungkasnya.

Seperti diketahui, seorang mahasiswa bernama Arjuna Tamaraya (21) dikeroyok hingga tewas oleh sejumlah orang di Masjid Agung Kota Sibolga, Sumatra Utara. Peristiwa pengeroyokan yang berujung kematian itu terjadi pada Jumat (31/10/2025) dini hari sekira pukul 03.30 WIB.

Peristiwa pengeroyokan hingga tewas itu terjadi bermula saat korban Arjuna hendak istirahat di dalam masjid. Kemudian, ia didatangi salah satu pelaku yang menegurnya agar tidak beristirahat di dalam masjid.

Namun, korban tetap memilih beristirahat di dalam masjid. Pelaku yang menegur korban tersebut kemudian memanggil rekan-rekannya hingga terjadilah peristiwa pengeroyokan terhadap korban.

Poniran | Nur

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed