Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Guna meningkatkan “Srada dan Bakti” (Keimanan) kepada Sang Pencipta (Tuhan Hyang Maha Kuasa), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Balikpapan bersama warga Hindu Balikpapan akan meresmikan Pura Hyang Guru Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pura Hyang Guru yang berlokasi di depan Kompi A Batalyon 600/Raider Jalan Kesatrian 8, RT 38 Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara ini akan diresmikan pada Minggu (10/04/2022), sekira pukul 14.00 WITA.
“Rencananya, Pura Hyang Guru ini akan diresmikan oleh Wali Kota Balikpapan, Bapak Rahmad Mas’ud pada Minggu (10/04/2022) nanti,” kata AKP Nyoman Darnayasa SH, selaku Ketua Pembangunan Pura, Kamis (07/04/2022).
Selain Wali Kota Balikpapan, tambah Nyoman, peresmian pura ini rencananya juga akan dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Balikpapan, Kapolresta Balikpapan, Dandim 0905 Balikpapan, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Balikpapan, Pengurus FKUB, Kepala DPMPT Balikpapan, Kabag Kesra Setdakot Balikpapan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta lainnya.
“Pura Hyang Guru didirikan untuk pemujaan Sang Hyang Widhi atau Sang Hyang Siwa sebagai Hyang Brahma, Hyang Wisnu dan Hyang Iswara (sebagai pencipta, pemelihara dan kembalinya alam beserta isinya),” tambah Nyoman
Menurut Nyoman, Pura Hyang Guru Balikpapan ini dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 1,3 Ha milik PHDI Kota Balikpapan. Pura ini terdiri beberapa bangunan, antara lain Tembok Penyengker dan Candi Bentar (Pembatas Bangunan Suci/Pelinggih dan Pintu Gerbang Pura), dan Bale Pewedan (tempat Sulinggih memanjatkan puja/mantra saat memimpin upacara yadnya).
“Kemudian, Pelinggih Ratu Ngurah adalah tempat memuja Hyang Siwa dengan swabhawa “Bhuta Dewa”, Beliau memiliki fungsi sebagai penjaga pura dan sebagai juru bicara antara para Dewa dan para bhaktanya,” jelasnya.
Selanjutnya, Pelinggih Taksu adalah tempat memuja Dewi Saraswati, dengan bhiseka Hyang Taksu (kata bahasa Bali) yang berarti kekuatan batin atau kekuatan spiritual, kekuatan di dalam diri yang memancarkan pesona, daya pukau, wibawa dan sekaligus karisma, yang memberikan daya magis agar semua pekerjaan/profesi berhasil baik.
“Lalu, Pelinggih Padmasari (tempat memuja Hyang Siwa dengan swabhawa Dewa-Dewi), dan Pelinggih Stana Hyang Guru (tempat memuja Hyang Siwa dengan swabhawa sebagai Betara Brahma, Betara Wisnu dan Betara Iswara),” ujar Nyoman.
“Pelinggih Candi Raras/ Prasada yaitu pelinggih limas berundak adalah tempat untuk memuja Hyang Siwa sebagai penguasa dan pelindung bumi Borneo dengan abiseka Sang Hyang Aji Waprakeswara,” imbuhnya.
Nyoman menjelaskan, rangkaian upacara Melaspas, Pengenteg Linggih dan peresmian Pura Hyang Guru akan dilaksanakan selama 2 hari, yakni 9-10 April 2022. Adapun rangkaian upacara meliputi, pada 9 April 2022 dilaksanakan Mapekelem/Nunas Tirta di Laut, Nunas Tirta di Pura Payogan Agung Tenggarong, Nunas Tirta di Pura Tri Hita Karana Samarinda, Nunas Tirta di Pura Giri Jaya Natha Balikpapan.
Selanjutnya, pada 10 April 2022 dilaksanakan upacara Melaspas, Mendem Pedagingan dan Ngenteg Linggih Pura Hyang Guru. Rangkaiannya meliputi Mecaru Panca Sata, Mecaru Rsi Gana, Mendem Dasar, Memakuh, Melaspas, Mulang Pedagingan, Pemendakan di Marga Tiga, Mendak Agung, Negenteg Linggih, Persembahyangan Bersama, dan Nyejer/Makemit pada malam hari.
“Pada 11 April 2022 dilaksanakan kegiatan tambahan berupa Nganyarin yang artinya penggunaan awal Pura Hyang Guru. Kemudian pada 12 April 2022 dilakukan Nyibeb yakni menyimpan kembali barang-barang yang digunakan saat upacara,” tutup Nyoman.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment