Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengaku yakin dengan Wakil Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud, yang tak lama lagi dilantik menjadi Wali Kota Balikpapan periode 2021-2024 menggantikan dirinya yang akan memasuki purna tugas (masa jabatannya berakhir).
Ada beberapa hal penting yang saat ini harus menjadi perhatian Wali Kota Balikpapan yang baru diantaranya penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi Kota Balikpapan. Selain itu, persoalan banjir dan air bersih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Rahmad Mas’ud di masa kepemimpinannya 4 tahun ke depan.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, tentu sama dengan kepala daerah lain yang masih fokus dengan Covid-19, tapi disaat yang sama ekonomi juga harus bangkit kembali.
“Saya kira pengalaman Pak Rahmad sebagai orang bisnis, juga Wakil Wali Kota Balikpapan selama 5 tahun, akan sangat berguna menghadapi di situasi seperti ini. Covid-19 harus kita perhatikan, tapi juga pemulihan ekonomi harus dilakukan supaya masyarakat tidak terpuruk,” kata Rizal Effendi saat ditemui wartawan, usai Salat Gerhana Bulan di aula rumah dinas Wali Kota Balikpapan, Rabu (27/05/2021) malam tadi.
“Dua hal itu yang sangat penting. Saya yakin Pak Rahmad bisa karena dia punya pengalaman sudah Wakil Wali Kota Balikpapan. Kedua Pak Rahmad orang bisnis, dan bisa memahami apa yang harus dilakukan supaya Balikpapan bisa tumbuh,” tambahnya.
Tentu yang lain, imbuh Rizal, sebentar lagi IKN (Ibu Kota Negara) baru, mudah-mudahan sudah bisa dilaksanakan. Tentu juga sangat membantu Balikpapan. Ini juga penting untuk diantisipasi karena itu juga menjadi kesempatan untuk memperbaiki ekonomi di Kalimantan Timur, khususnya di Balikpapan.
Terkait persoalan kota, ujar Rizal, banyak hal yang belum bisa diselesaikan misalnya air bersih. Karena air bersih ini persoalannya adalah air baku. Kemudian banjir, karena ini juga menyangkut kondisi anggaran Pemkot Balikpapan.
“Jadi dua hal ini tentu menjadi perhatian penting karena semasa saya belum berhasil kita tuntaskan. Air bersih kita kekurangan air baku kira-kira 1000 liter perdetik. Kemudian banjir karena pembukaan lahan di hulu yang cukup besar sehingga kita mulai menghadapi masalah banjir dan perlu anggaran yang besar untuk penanganannya,” pungkasnya.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment